KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (
IPOL) produsen
flexible packaging film terkemuka di Asia dengan merek dagang Ilene berencana akan meningkatkan kapasitas pabriknya di luar negeri maupun di Indonesia karena melihat permintaan kemasan yang terus meningkat. Saat ini IPOL menjalankan tiga pabrik dengan total kapasitas 100.000 ton/tahun. Rinciannya, kapasitas pabrik di Purwakarta 65.000 ton/tahun, Souzhou China 25.000 ton/tahun, dan Yunnan China 10.000 ton/tahun. Wakil Presiden Direktur IPOL, Jeffrey Halim mengatakan saat ini perusahaan sudah mengkaji adanya rencana ekspansi pabrik dengan menambah mesin-mesin baru.
"Namun untuk rincian berapa investasi serta waktu pelaksanaan masih belum bisa dipastikan kapan. Suatu hari tentu kami perlu untuk meningkatkan kapasitas produksi hanya saja menunggu waktu yang tepat," jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Selasa (27/4).
Baca Juga: Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) akan bagikan dividen Rp 5 per saham Namun sebagai gambaran, produk yang akan ditambah kapasitasnya nanti adalah produk kemasan yang ramah lingkungan atau
sustainable. Jeffrey melihat bahwa permintaan pasar terhadap kemasan ini meningkat, apalagi pada 2023 mendatang
circular economy ditargetkan rampung. Maka dari itu, sejumlah perusahaan konsumer yang kemasannya
disupply oleh IPOL yakni perusahaan makanan dan rokok, sudah mulai beralih menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. "Kemasan yang
sustainable bermacam-macam. Tentu kami memberikan
high value product yang bisa memberikan keuntungan pada pelanggan," kata Jeffrey. Direktur IPOL, Alexandra Bustami memaparkan perusahaan memiliki departemen riset dan pengembangan guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan."Mengingat program
circular economy ditargetkan rampung pada 2023 kami terus berupaya berinovasi untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan serta memberikan produk yang terbaik bagi pelanggan," jelasnya.
IPOL sedang mengembangkan sejumlah produk anyar. Pertama,
High Barrier & High Seal Strength Metallized BOPP film. Alexandra memaparkan produk ini biasa digunakan untuk mengemas produk makanan seperti biskuit atau
snack lainnya.
Produk ini memiliki karakteristik tingkat ketahanan uap air dan gas yang tinggi serta sekaligus dapat disegel (
sealable). Selain itu, dapat digunakan untuk mengurangi jumlah lapisan dalam struktur kemasan tiga lapis (yang menggunakan
aluminium foil atau
metallized PET) menjadi kemasan dengan struktur dua lapis tanpa penggunaan aluminium foil. Sehingga sangat memungkinkan untuk didaur ulang. Produk ramah lingkungan lainnya yang dikembangkan IPOL adalah
Heat Resistance BOPP Film. Alexandra menjelaskan produk ini didesain sebagai
“printing layer” pengganti film PET untuk mendapatkan kemasan “
sustainable”. Dengan ketahanan panas yang lebih baik dari film standar BOPP, produk ini dapat dikombinasikan dengan film lain yang berbahan dasar poliolefin untuk mendapatkan kemasan yang dapat didaur ulang, namun tetap mempunyai performa yang sebanding dengan kemasan yang menggunakan film PET.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .