Kerek kinerja, TPMA diversifikasi pengangkutan



JAKARTA. Pasar batubara yang tengah melempem belakangan ini menyebabkan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) harus memutar otak untuk mengerek kinerja. Salah satunya yakni dengan melakukan diversifikasi pengangkutan.

Menurut Direktur Utama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) Daniel Wardojo, diversifikasi dilakukan agar cashflow perseroan tetap stabil bila terjadi gangguan pada sektor batubara. "Kita tahu belakangan pasar batubara sedang kurang baik. Sehingga kami merasa perlu melakukan diversifikasi pengangkutan," tutur Daniel di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2).Meski begitu, TPMA tidak akan mengurangi volume pengangkutan batubara. Sebagai gantinya, imbuh Daniel, volume pengangkutan komoditi lain seperti pasir besi, serat kayu (woodcips), sponge dan arang besi (clincer) akan ditingkatkan volume pengangkutannya."Kalau sebelumnya komposisi pengangkutan batubara sebanyak 90%, untuk tahun ini hanya sekitar 70%," jelas Daniel.Untuk mendukung rencana diversifikasi itu, perseroan akan menambahkan sejumlah armada baru yakni sebanyak empat set sampai dengan tujuh set floating crane atau kapal tongkang yang dibiayai dari dana hasil penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dan pinjaman dari bank."Dana IPO kami Rp 90 miliar. Dana tersebut akan kami gunakan untuk pembayaran down payment (uang muka) armada baru," ungkap Daniel.Sementara itu, terkait pelaksanaan pembelian armada baru itu sendiri, pihak TPMA baru akan merealisasikannya pada tujuh sampai dengan delapan bulan mendatang, tergantung kesiapan kapal tongkang dan kapal tunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie