JAKARTA. Petani tembakau perlu melakukan penanaman tumpang sari tanaman tembakau dengan komoditas lain untuk meningkatkan pendapatan petani. Beberapa tanaman yang bisa ditumpangsarikan dengan tembakau, antara lain, jagung, padi, sayuran, kacang-kacangan, cabe dan kopi. Kelompok tani Marga Rahayu di Temanggung yang memiliki 400 anggota sudah menerapkan tumpang sari tersebut. "Dengan tumpang sari, lahan kami jadi lebih maksimal karena panen tak hanya tembakau saja," kata Ismanto, Ketua Kelompok Tani Marga Rahayu Temanggung.Marga Rahayu melakukan tumpang sari tanaman tembakau dengan kopi jenis arabika. Kelompok tani ini memilih kopi arabika karena harganya lebih tinggi dibandingkan kopi robusta.Tumpangsari tersebut dimungkinkan karena tembakau merupakan tanaman semusim yang dalam setahun bisa ditanam dua hingga tiga kali. Sementara kopi ditanam cukup sekali, setelah itu hanya butuh perawatan. "Karakter tanamnya berbeda sehingga kopi dan tembakau bisa ditumpang sari," imbuh Ismanto. berdasar pengalaman, hasil tumpang sari terbaik adalah di lahan degan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.Ismanto menambahkan, sejauh ini pasar kopi hasil tumpangsari lebih baik dibanding tembakau; karena tidak ada yang memainkan harga dan harganya mengacu pada harga internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kerek Pendapatan, Petani Tembakau Perlu Tumpang Sari
JAKARTA. Petani tembakau perlu melakukan penanaman tumpang sari tanaman tembakau dengan komoditas lain untuk meningkatkan pendapatan petani. Beberapa tanaman yang bisa ditumpangsarikan dengan tembakau, antara lain, jagung, padi, sayuran, kacang-kacangan, cabe dan kopi. Kelompok tani Marga Rahayu di Temanggung yang memiliki 400 anggota sudah menerapkan tumpang sari tersebut. "Dengan tumpang sari, lahan kami jadi lebih maksimal karena panen tak hanya tembakau saja," kata Ismanto, Ketua Kelompok Tani Marga Rahayu Temanggung.Marga Rahayu melakukan tumpang sari tanaman tembakau dengan kopi jenis arabika. Kelompok tani ini memilih kopi arabika karena harganya lebih tinggi dibandingkan kopi robusta.Tumpangsari tersebut dimungkinkan karena tembakau merupakan tanaman semusim yang dalam setahun bisa ditanam dua hingga tiga kali. Sementara kopi ditanam cukup sekali, setelah itu hanya butuh perawatan. "Karakter tanamnya berbeda sehingga kopi dan tembakau bisa ditumpang sari," imbuh Ismanto. berdasar pengalaman, hasil tumpang sari terbaik adalah di lahan degan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.Ismanto menambahkan, sejauh ini pasar kopi hasil tumpangsari lebih baik dibanding tembakau; karena tidak ada yang memainkan harga dan harganya mengacu pada harga internasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News