KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank digital terus menjadi tren. Industri perbankan Tanah Air berlomba berbisnis bank digital. Termasuk Bank Cerntral Asia (BCA) melalui BCA Digital. Tak banyak gembar-gembor merasa paling canggih, digital dan punya ekosistem, BCA Digital yang beroperasi lewat platform Blu sejak pertengahan tahun 2021 masuk ke dalam
Global Top 100 Digital Bank Ranking 2022 dari The Asian Banker. Hanya empat bank digital Indonesia yang masuk di daftar itu. Blu menggungguli tiga bank digital lain dengan bertengger di urutan ke 65. Jenius dari Bank BTPN masuk di urutan 75, TMRW dari Bank UOB Indonesia menduduki peringkat 80, dan Line Bank dari Bank KEB Hana masuk rangking 86. Tapi Bank Jago yang paling agresif mengklaim sebagai bank digital, tidak ada di daftar tersebut.
Bank BCA Digital hingga Juni 2021 sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,75 triliun. Sementara penghimpunan dana mencapai Rp 4,2 triliun. Penyaluran kredit BCA Digital sejauh ini lewat
channeling. Layanan kredit digital baru akan dirilis kuartal IV mendatang. Sementara jumlah nasabah bank ini per Maret 2022 sudah mencapai 650.000 nasabah.
Baca Juga: Jenius Berhasil Masuk Daftar 100 Top Bank Digital Global Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati mengatakan, pihaknya akan meningkatkan customer-based yang berkualitas, mengembangkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah dan masyarakat serta menghasilkan pendapatan. "Kami percaya, dengan fokus prioritas tersebut akan memberikan kontribusi positif termasuk mendatangkan pendapatan bagi perkembangan BCA Digital," ujarnya pada KONTAN baru-baru ini. Namun, sebagai bank baru, BCA Digital masih perlu gencar melakukan promosi dan berinvestasi. Itu sebabnya, bank ini masih merugi sebesar Rp 36,2 miliar hingga Juni 2022. Lanny memperkirakan, biaya promosi tahun ini bakal naik 20%. BCA Digital tidak menetapkan target kapan akan mulai untung. Jenius juga terus bertumbuh. Per Maret 2022, jumlah penggunanya sudah mencapai 3,7 juta. Digital Banking Business Product Head Bank BTPN, Waasi B Sumintardja mengatakan, jumlah ini dalam tren pertumbuhan positif dari tahun ke tahun sejak Jenius diluncurkan tahun 2016.
Baca Juga: Antisipasi Tantangan Ekonomi, Bank Lebih Selektif Menyalurkan Kredit Hingga akhir 2022, Jenius menargetkan mencatat lima juta pengguna. Namun, target utama bank ini adalah lebih menghadirkan solusi life finance yang dapat membantu lebih banyak masyarakat
digital savvy di Indonesia dalam mengelola keuangan
Untuk mencapai itu, Jenius berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat digital savvy. Di semester I 2022, bank ini telah merilis beberapa fitur baru. Di antaranya adalah Split Pay, Cicilan Jenius Pay dan Money-tory. Per Maret 2022, Jenius telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp 16,2 triliun atau tumbuh 13% secara year on year (yoy). "Berbagai pihak telah mendukung dan berkolaborasi dengan Jenius sehingga bisa masuk Global Top 100 Digital Bank Ranking 2022," kata Waasi.
Sementara Line Bank membidik pertumbuhan bisnis hingga 100% pada tahun ini. Direktur Konsumeer Bank KEB Hana Indonesia, Anton Hermawan mengatakan, pertumbuhan itu berasal dari aspek dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit secara digital. Line Bank tahun ini mulai menggarap kredit digital. Dengan merilis fitur pinjaman quick credit dan kredit tanpa agunan (KTA).
Baca Juga: Bank BCA Digital Melaju Jadi Bank Digital Terbaik Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ahmad Febrian