Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Belum Masuk Proyek Strategis Nasional, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian buka suara terkait rencana masuknya Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima usulan proyek kedua dari kereta cepat itu masuk ke daftar.

"Sampai saat ini Menteri Perhubungan belum mengusulkan kepada kami," jelas Susiwijono pada Kontan.co.id, Minggu (26/5). 


Susiwijono menjelaskan bahwa Kemenko Perekonomian baru dapat memasukkan proyek itu ke daftar PSN, apabila Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan proyek itu. 

Baca Juga: Menhub: Perpanjangan Jalur Kereta Cepat hingga Surabaya Masih Kajian

Itu pun, lanjutnya, untuk proyek tersebut bisa masuk daftar PSN harus melalui berbagai pertimbangan seperti kondisi ruang fiskal pemerintah, pertimbangan mendukung program prioritas pemerintah seperti hilirisasi, penguatan ketahanan energi dan pangan. 

Kemudian, pertimbangan terkait dampak signifikan serta nilai tambah dalam pembangunan dan pengembangan ekonomi daerah, memiliki nilai investasi yang besar namun di sisi lain memiliki kecukupan modal yang kuat, penguasaan atas lahan, pemenuhan seluruh perizinan hingga dukungan dari kementerian teknis. 

Selain itu, ia menegaskan saat ini pemerintah masih fokus terhadap PSN yang sudah terdaftar. Pada Juni-Juli nanti, pemerintah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap daftar PSN. 

"Termasuk untuk menyiapkan proyek-proyek yang akan dilanjutkan di pemerintah selanjutnya," ungkap Susiwijono. 

Baca Juga: 12 Proyek Strategis Nasional Tahun 2024 Dicoret, Ini Daftarnya

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku tengah menyiapkan beberapa hal agar proyek kereta cepat dapat masuk menjadi PSN. 

Beberapa hal yang dipelajari meliputi rute, kelayakan (feasibility), hingga skema anggaran yang perlu diterapkan.

"Sekarang KCIC sedang mengajukan, kita akan pelajari dengan seksama, tentu kita akan pelajari tentang rutenya di mana, feasibility-nya gimana, anggarannya seperti apa, dalam tahap kajian," tutur Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5). 

"Kalau sudah pasti iya (diusulkan sebagai PSN), kalau proyek sebesar itu pasti PSN," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli