JAKARTA. PT PP Infrastruktur tengah melakukan kajian pengembangan kereta Metro Kapsul di Bandung. Kajian ini diharapkan akan selesai awal 2017 sehingga pembangunan bisa dimulai tahun depan juga. Anak usaha perusahaan konstruksi pelat merah ini PTPP ini akan melakukan mengenai jalur yang akan dilalui, masalah trafik, pendanaan dan aspek-aspek lainnya. "Kajian tentang format pembangunan sedang kita bahas bersama dengan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan," ungkap Partha Sarathi, Direktur Utama PP Infrastruktur pada KONTAN, Senin (27/11).
Lantaran masih dalam kajian, PP Infrastruktur belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait rencana pembangunan proyek tersebut. Hanya saja, mereka tidak hanya mengembangkan keretanya saja tetapi juga sekaligus dengan rel yang akan menjadi perlintasan kereta Metro Kapsul tersebut. Metro Kapsul merupakan kereta yang bergerak secara otomatis dengan menggunakan rel ringan. Sarana transportasi baru ini merupakan hasil karya dalam negeri. Ini dikembangkan oleh PTPP melalui PP infrastruktur dengan menggandeng PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul, PT Kereta Kapsul Manufactur, PT Metro Putra Perkasa dan PT Endoerako Sejahtera. Konsorsium PTPP tersebut telah melakukan ujicoba pengembangan Metro Kapsul sejak tahun 2014. Selama ini mereka telah melakukan ujicoba satu kereta kapsul di atas rel sepanjang 350 meter. Saat ini konsorsium ini tengah mempersiapkan untuk penambahan ujicoba satu kapsul lagi. "Jadi nanti akan kita uji coba dua kapsul sekaligus melintas di atas rel tadi," kata Partha. Menurut Partha pengembangan kereta Metro Kapsul akan lebih murah dibandingkan LRT yang sedang dikembangkan saat di Palembang maupun Jabodetabek. Pasalnya, 95% produk yang digunakan merupakan konten lokal, dikembangkan oleh insiniur lokal, dan proses pembangunannya tidak mengganggu lalu lintas karena dibangun secara elevated. Satu kereta kapsul memiliki lebar sekitar 2,2 meter dan panjang 9 meter serta bisa mengangkut 50 penumpang sekali jalan dengan kecepatan 80 km/jam. PP Infrastruktur berharap proyek Metro Kapsul Bandung akan menjadi percontohan nantinya untuk pengembangan transportasi umum di kota-kota besar lainnya. Jika hasil kajian yang dilakukan perusahaan menunjukkan bagus terutama dari sisi potensi jumlah penumpang, tidak tertutup kemungkinan bagi PP Infrastruktur untuk ikut berinvetasi di proyek Metro Kapsul. Mereka tidak hanya sebagai kontraktor saja. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan kereta Metro Kapsul Bandung akan dimulai tahun depan dan bisa beroperasi pada tahun 2018.
Menteri Perhubungan, Budi Karya mengatakan pembangunan metro kapsul akan menggunakan kombinasi pembiayaan yang berasal dari APBN, APBD serta swasta. Dirinya berharap, itu nantinya akan menjadi suatu model bagi kota-kota lain di Indonesia. Nantinya metro kapsul akan melintasi pusat-pusat keramaian mulai dari Stasiun Bandung, alun-alun kota Bandung, dan beberapa titik di pusat kota yang saat ini dikunjungi enam juta wisatawan per tahun. Metro kapsul disebut beberapa memiliki keunggulan seperti yaitu hemat biaya, proses pembangunannya tidak mengganggu lalu lintas karena dibangun secara elevated, bebas polusi/bahan bakar, masa konstruksinya cepat, dan menggunakan komponen dalam negeri mencapai 95%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia