KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melakukan rapat dengan Otorita IKN dan Menteri Perhubungan di Istana Garuda IKN. Salah satu pembahasan rapat adalah transportasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut melaporkan kemajuan terkait transportasi di IKN.
Ia mengungkapkan bahwa kereta api ringan atau trem otonom (Autonomous Rail Transit/ART) telah tiba di Balikpapan dan akan memulai uji coba pada 5 Agustus 2024. Adapun kehadiran trem otonom di IKN dihadirkan dalam rangka
showcase alias unjuk kerja yang akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024. "Saya lapor ke presiden ART, rolling stocknya sudah ada di Balikpapan, akan diuji coba InsyaAllah tanggal 5 (Agustus)," ujar Budi Karya, Senin (29/7).
Baca Juga: Kereta Otonom ART Sudah Tiba di IKN, Diuji Coba Bulan Depan Budi Karya juga membahas terkait bandara IKN yang berpotensi mengalami keterlambatan. Meski demikian, Presiden Jokowi menegaskan bahwa setiap pekerjaan pembangunan di IKN tidak boleh terlalu dipaksakan.
"Itu suatu poin yang baik melegakan karena kita tidak akan melakukan satu kegiatan konstruksi yang nantinya gagal konstruksi. Itu secara profesional harus kita pertanggungjawabkan sebagai pemerintah," jelas Budi Karya.
Selain itu, Menhub melaporkan tentang pemindahan Teluk Balikpapan dan kolaborasi untuk mengintegrasikan transportasi dari Balikpapan ke IKN. Teknologi pemantauan pergerakan juga sedang dipersiapkan untuk mendukung transportasi di kawasan IKN.
Baca Juga: Taksi Terbang IKN Buatan Hyundai Diuji 29 Juli 2024, Cek Spesifikasinya "Kita kolaborasi dari Balikpapan ke sini kami yang tanggung jawab, di dalam OIKN. Tetapi kami juga menyiapkan APMS atau teknologi pemantauan pergerakan di OIKN. InsyaAllah dalam waktu dekat ini juga selesai," ucap Budi Karya.
Seperti diketahui, trem otonom merupakan lompatan penggunaan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia, yakni kereta api tanpa rel. Trem otonom dioperasikan menggunakan baterai dengan pengoperasian dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor. Sehingga kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih