MOSKOW. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin akan memangkas lebih dari 50% pinjaman internasional yang dimiliki oleh perusahaan di Rusia. Ia menawarkan keringanan pajak bagi perusahaan yang meminjam dalam mata uang rubel. Alhasil, daya tarik kredit dalam mata uang rubel jauh lebih besar ketimbang kredit dalam valuta asing. Utang valas memperburuk krisis ekonomi terburuk yang pernah terjadi di Rusia sejak kejatuhan Uni Soviet. Krisis ini melemahkan nilai tukar rubel terhadap dolar AS. Akibatnya, tahun lalu biaya yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dalam dolar AS pun meningkat. Hal ini memaksa lebih dari 100 perusahaan Rusia meminta dana talangan dari pemerintah.Pemerintah Rusia ingin memangkas utang dalam mata uang asing sampai 20% dari total utang perusahaan yang mencapai 42% dari PDB. Menurut Deputi Parlemen Rusia dari Partai Rusia Bersatu, Natalia Burukina, cara yang paling memungkinkan untuk diterapkan adalah menggandakan jumlah pembayaran bunga kredit dalam rubel untuk mendapatkan potongan pajak.Chief Financial Officer Evraz Group SA Giacomo Baizini mengatakan, insentif pajak akan mengurangi manfaat kredit valas. Data dari bank sentral Rusia menunjukkan perusahaan-perusahaan memiliki pinjaman valas sebesar US$294 miliar dan utang dalam rubel sebesar US$410,8 miliar.
Keringanan Pajak untuk Mengurangi Dampak Krisis di Rusia
MOSKOW. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin akan memangkas lebih dari 50% pinjaman internasional yang dimiliki oleh perusahaan di Rusia. Ia menawarkan keringanan pajak bagi perusahaan yang meminjam dalam mata uang rubel. Alhasil, daya tarik kredit dalam mata uang rubel jauh lebih besar ketimbang kredit dalam valuta asing. Utang valas memperburuk krisis ekonomi terburuk yang pernah terjadi di Rusia sejak kejatuhan Uni Soviet. Krisis ini melemahkan nilai tukar rubel terhadap dolar AS. Akibatnya, tahun lalu biaya yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dalam dolar AS pun meningkat. Hal ini memaksa lebih dari 100 perusahaan Rusia meminta dana talangan dari pemerintah.Pemerintah Rusia ingin memangkas utang dalam mata uang asing sampai 20% dari total utang perusahaan yang mencapai 42% dari PDB. Menurut Deputi Parlemen Rusia dari Partai Rusia Bersatu, Natalia Burukina, cara yang paling memungkinkan untuk diterapkan adalah menggandakan jumlah pembayaran bunga kredit dalam rubel untuk mendapatkan potongan pajak.Chief Financial Officer Evraz Group SA Giacomo Baizini mengatakan, insentif pajak akan mengurangi manfaat kredit valas. Data dari bank sentral Rusia menunjukkan perusahaan-perusahaan memiliki pinjaman valas sebesar US$294 miliar dan utang dalam rubel sebesar US$410,8 miliar.