Kerja Sama dengan IHC, Kimia Farma (KAEF) Optimistis Bisa Penuhi Target Kinerja 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meyakini kerja sama sinergi klinik kesehatan dengan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) akan membawa banyak manfaat terhadap kinerja emiten plat merah tersebut.

Asal tahu saja, hari ini (21/9) KAEF dan IHC menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama sinergi klinik kesehatan yang dimiliki kedua belah perusahaan.

Sejauh ini, KAEF melalui anak usahanya, yaitu PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) memiliki 410 klinik kesehatan, sedangkan IHC mempunyai 143 klinik kesehatan. Berkat kerja sama ini, seluruh klinik KAEF dan IHC akan saling terintegrasi.


Direktur Utama Kimia Farma David Utama menyebut, kerja sama antara KAEF dan IHC diharapkan bisa memberi efek secara langsung kepada perusahaan dalam waktu dekat. “Kami yakin kinerja kami akan lebih baik dari yang diharapkan,” imbuh dia ketika ditemui Kontan, Rabu (21/9).

Dalam berita sebelumnya, KAEF menargetkan pertumbuhan penjualan bersih 11% pada tahun 2022 dibandingkan realisasi penjualan bersih tahun sebelumnya yakni Rp 12,86 triliun. Ini artinya, penjualan bersih KAEF di tahun 2022 ditargetkan mencapai Rp 14,27 triliun.

Baca Juga: Begini Penjelasan Kalbe Farma (KLBF) Soal Investasi Samudera Indonesia di Anak Usaha

David menuturkan, bisnis farmasi pada dasarnya selalu memiliki potensi yang menjanjikan. Sebab, tidak ada istilah resesi dalam dunia kesehatan. Berbagai macam penyakit dapat timbul tanpa mengenal musim. Alhasil, permintaan terhadap produk obat-obatan, suplemen, dan layanan kesehatan lainnya akan selalu ada.

Manajemen KAEF sendiri selalu mengutamakan kualitas pelayanan yang prima kepada para pelanggannya. Kerja sama sinergi klinik kesehatan dengan IHC juga menuntut KAEF untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang dimilikinya.

“Isu sekarang adalah seberapa mampu kami memberikan pelayanan yang memadai kepada pelanggan. Kami tidak pernah ragu dengan potensi pertumbuhan kami,” ungkap David.

Meski tidak dijelaskan secara rinci, KAEF juga membuka peluang untuk berekspansi menambah jumlah klinik kesehatan usai bekerja sama dengan IHC. Selain untuk meningkatkan pangsa pasarnya, upaya penambahan jumlah klinik juga demi mewujudkan program pemerintah yang hendak memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

“Ketika bicara kesehatan, tidak bisa fokus kami hanya di kota-kota besar saja. Kami juga wajib memperkuat fasilitas kesehatan hingga kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar),” tandas David.

 
KAEF Chart by TradingView

Sekadar informasi, KAEF belum merilis laporan keuangan semester I-2022. Per kuartal I-2022, penjualan neto KAEF turun 1,73% year on year (yoy) menjadi Rp 2,26 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KAEF juga merosot 66,63% (yoy) menjadi Rp 5,77 miliar.

Selain memiliki 410 klinik kesehatan, KAEF juga memiliki jaringan apotek sebanyak 1.100 outlet serta 48 pusat distribusi di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari