KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) kembali menyepakati kerja sama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, L P Commodities Private Limited (LPCPL). Dalam paparan publik yang berlangsung virtual, HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 3 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada LPCPL selama 3 bulan dimulai dari bulan Mei 2023 dan dapat diperpanjang. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$ 177,82 juta atau setara dengan Rp 2,66 triliun terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan.
Baca Juga: Hartadinata (HRTA) Akan Bagikan Dividen 21,80% dari Laba Tahun 2022 "Kerja sama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group dan Bright Gold, yang membuktikan kepercayaan dari para partner ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan oleh Perseroan," ujar Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto, dalam paparan publik, Rabu (31/5). Ia melanjutkan, HRTA meraih pertumbuhan pangsa pasar yang konsisten baik dalam lima tahun terakhir. Untuk penjualan emas, HRTA mencatatkan CAGR sebesar 11,84% untuk periode 2017-2022, dengan pangsa pasar sebesar 15,58% di 2022. Adapun permintaan dari segmen perhiasan mendominasi 60% dari total permintaan emas di Indonesia setiap tahunnya. Sementara itu di segmen emas batangan dan perhiasan kadar 99,99%, HRTA mencatat pertumbuhan pangsa pasar signifikan, dari 0,23% di 2019 hingga kini berada di 15,64% di tahun 2022. “Dalam 5 tahun terakhir, kami telah melakukan berbagai inovasi, tidak hanya inovasi terhadap produk tetapi juga inovasi dalam hal teknologi dan pemasaran untuk menjangkau pasar yang lebih luas, salah satunya adalah dengan menciptakan ekosistem
omni-channel,” urainya. Salah satu salah inovasi produk emas dari HRTA adalah fitur keamanan BullionProtect yang diterapkan pada produk EmasKita, sebagai pionir inovasi keamanan yang menempel langsung pada emas batangan. Selain itu, HRTA juga menghadirkan produk emas kilobar EMASKU dilengkapi lembar sertifikat dengan 8 fitur keamanan, termasuk material
security paper untuk menjaga keamanan produk berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh assayer. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, HRTA juga menjalin berbagai kemitraan dengan berbagai institusi keuangan terpercaya lainnya di Indonesia, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank BJB Syariah dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Selain itu, HRTA juga menciptakan ekosistem omni-channel untuk menjangkau pasar yang luas. Mulai dari grosir dan toko ritel untuk jual-beli emas dan gadai, toko milik sendiri yang telah mencapai 77 gerai di Pulau Jawa dan luar pulau seperti Lampung, Batam dan Sulawesi Selatan, hingga aliansi bisnis dan kerja sama ritel dengan Matahari (22 gerai untuk pembukaan toko ACC), Alfamart (1300+ gerai untuk penjualan EmasKita 0,1g) hingga Ranch Market (5 pop up store untuk EmasKita dan Kencana). Dalam waktu dekat, HRTA berencana menambah pembukaan 11 unit toko, yang menjadikan total gerai mencapai 88 toko. Tidak hanya mengandalkan
offline store, kami juga menjalin kerja sama dengan
e-commerce terpercaya seperti Shopee, Tokopedia, Blibli dan Tiktok Shop. Selain itu kami juga memiliki platform
e-commerce Emaskita melalui website dan aplikasi milik sendiri.
“Kami telah menyiapkan beberapa strategi untuk tahun 2023 ini, di antaranya adalah
repositioning dan
rebranding untuk segmen perhiasan emas untuk menyesuaikan dengan pasar yang terus berkembang. Di sisi lain, kami akan terus memerluan jangkauan pasar dengan membuka gerai baru untuk toko emas maupun gadai, serta memaksimalkan memaksimalkan penjualan melalui platform
e-commerce,” tambah Sandra. Sementara itu, HRTA mencatat peningkatan volume produksi perhiasan emas dan emas batangan di kuartal I 2023 sebesar 23% YoY menjadi 3,36 ton. Hal ini mendorong tingkat utilisasi mencapai 44,75% di 1Q23 dari 36,39% di kuartal I 2022. Peningkatan tersebut ditopang oleh kegiatan ekspor.
HRTA juga mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 53,84% di kuartal I 2023 menjadi Rp2,12 triliun dan laba bersih tahun berjalan sebesar 37,44% menjadi hampir Rp70 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan dalam emas murni yang meningkat 39,82% YoY menjadi 2,16 ton di kuartal I 2023 dari 1,55 ton di kuartal I 2022. Dari sisi profitabilitas, ROA berada di 6,60% dan ROE di 15,59% sementara DER terkelola di 1,36x di kuartal I 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .