JAKARTA. Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI) bekerjasama dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) dan PT Coffindo mendirikan Farmers Training Centre. Ini bertujuan untuk tingkatkan produktivitas kopi dalam negeri. Irfan Anwar Ketua Umum AEKI menjelaskan, Farmers Training Centre ini akan berlokasi di Kabupaten Pak Pak, Sumatera Utara. Dalam proyek ini, ITFC bakal menyumbangkan dana sebesar US$ 70.000 sementara PT Coffindo bakal menghibahkan lahan seluas 2 ha serta memberikan dana sebesar US$ 30.000. "Program ini rencananya akan segera digulirkan di daerah lainnya seperti Lampung dan Jawa Timur," katanya, Kamis (4/8). Rencananya untuk program jangka panjang, program tersebut bakal dilaksanakan di delapan provinsi penghasil kopi utama. Berdasarkan data AEKI tingkat produktivitas kopi Indonesia saat inu baru mencapai 740 kg/ha/tahun. Angka ini dinilai masih kecil dan dapat ditingkatkan hingga menjadi 1.500 -2.000 kg/ha/tahun. Lainnya, masih banyak lahan di dalam negeri yang dapat dikembangkan seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kerjasama AEKI-ITFC untuk genjot produksi kopi
JAKARTA. Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI) bekerjasama dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) dan PT Coffindo mendirikan Farmers Training Centre. Ini bertujuan untuk tingkatkan produktivitas kopi dalam negeri. Irfan Anwar Ketua Umum AEKI menjelaskan, Farmers Training Centre ini akan berlokasi di Kabupaten Pak Pak, Sumatera Utara. Dalam proyek ini, ITFC bakal menyumbangkan dana sebesar US$ 70.000 sementara PT Coffindo bakal menghibahkan lahan seluas 2 ha serta memberikan dana sebesar US$ 30.000. "Program ini rencananya akan segera digulirkan di daerah lainnya seperti Lampung dan Jawa Timur," katanya, Kamis (4/8). Rencananya untuk program jangka panjang, program tersebut bakal dilaksanakan di delapan provinsi penghasil kopi utama. Berdasarkan data AEKI tingkat produktivitas kopi Indonesia saat inu baru mencapai 740 kg/ha/tahun. Angka ini dinilai masih kecil dan dapat ditingkatkan hingga menjadi 1.500 -2.000 kg/ha/tahun. Lainnya, masih banyak lahan di dalam negeri yang dapat dikembangkan seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News