Kerjasama dengan Adnoc, Pertamina bisa jual BBM, LPG, LNG ke luar negeri



KONTAN.CO.ID -BOGOR. PT Pertamina menjajaki kerjasama bisnis minyak dan gas bumi dengan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) yang ditandai dengan penandatanganan Comprehensive Strategic Framework (CSF) pada Rabu (24/7).

Kesepakatan ini untuk menyasar peluang kerjasama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas baik di Uni Emirat Arab, Indonesia serta internasional. Adapun, Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan Menteri Negara UEA dan CEO ADNOC Group, Dr. Sultan Ahmed Al Jaber.

Baca Juga: Jokowi dan putra mahkota Abu Dhabi tandatangani 12 kesepakatan


Setelah penandatanganan perjanjian, dilakukan pertukaran dokumen dengan disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, H.R.H. Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Nantinya, Pertamina dan ADNOC akan menjajaki peluang kerjasama di sektor hulu  hingga hilir. Proyek yang menjadi pertimbangan termasuk partisipasi di sektor hulu migas UAE, kilang, petrokimia, LNG, LPG, Avtur dan bisnis ritel migas di Indonesia.

Langkah ini sekaligus menjadi upaya Pertamina memperluas bisnisnya di luar negeri dan memasarkan berbagai jenis produk seperti bahan bakar, pelumas, LPG, LNG, dan petrokimia.

Hingga saat ini, Pertamina memiliki enam kilang minyak dengan kapasitas produksi 1,1 juta barel minyak per hari (mmbpd). Saat ini, Pertamina juga sedang mengembangkan energi baru dan terbarukan dari berbagai sumber potensial di Indonesia.

Baca Juga: Menteri LHK Gugat Pertamina Cs Rp 10,15 Triliun Atas Pencemaran di Teluk Balikpapan premium

Sultan Ahmed Al Jaber dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id mengungkapkan kegembiraanya dengan berlangsungnya penandatanganan perjanjian. Ia menilai, perjanjian ini akan memperkuat hubungan antara kedua Negara. “Indonesia memiliki basis industri dan pasar energi yang berkembang pesat. Kami melihat peluang yang  signifikan untuk bekerjasama antara kedua perusahaan membangun proyek untuk mencapai tujuan strategis bersama," kata Ahmed.

Lebih lanjut Ahmed menyebut penandatanganan sebagai upaya ADNOC untuk menciptakan nilai dari seluruh portofolio dan upayanya dalam memperluas investasi internasional untuk menjadi perusahaan energi global yang sesungguhnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bilang kedepannya Pertamina akan melakukan pengembangan kapasitas kilang tambahan 1 MMBPD melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) and Grass Root Refineries (GRR).

“Kemitraan dengan ADNOC akan menjadi tonggak penting bagi Pertamina untuk mengamankan pasokan energi dari luar negeri," sebut Nicke. Masih menurut Nicke, minat ADNOC untuk berpartisipasi dalam bisnis migas di Indonesia merupakan dukungan yang sangat berarti bagi Pertamina  demi memastikan ketersediaan and akses energi bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Adnoc, KKR dan Blackrock bangun pipa US$ 4 miliar

Setelah penandatanganan, tim kerja dari kedua pihak akan mengadakan pertemuan selama beberapa bulan untuk mengevaluasi dan menyeleksi bidang-bidang utama untuk kolaborasi strategis di seluruh aset dan portofolio proyek kedua perusahaan. Diharapkan opsi kerjasama kolaborasi yang lebih spesifik akan disepakati untuk dieksekusi pada akhir 2019.

Kemitraan ini disebut akan menjadi langkah baru transformasi ADNOC di seluruh bidang dan program penciptaan nilai dalam pengembangan energi dan petrokimia  dan memastikan ADNOC tetap menjadi perusahaan yang dapat memanfaatkan sepenuhnya peluang dan trend pasar yang sedang berkembang.

Transformasi ini didorong oleh pendekatan kemitraan strategis yang diperluas dan investasi bersama, serta pengelolaan portofolio bisnis, aset, dan modal ADNOC yang lebih proaktif. Sementara itu, kolaborasi ini akan mendukung upaya Pertamina berkiprah di kancah energi global serta sebagai batu loncatan untuk meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan para pemain energi internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini