JAKARTA. Pemerintah akan memilah kembali kerjasama pembangunan infrastruktur yang telah mereka lakukan dengan China beberapa waktu lalu. Langkah ini dilakukan agar pengalaman buruk yang dialami oleh pemerintah Indonesia dengan kontraktor Tiongkok dalam program percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak terjadi lagi. Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan pemilahan kerjasama pembangunan infrastruktur tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penilaian. Salah satunya, teknologi yang digunakan. "Kemarin, sebagian pembangkit listrik yang dibangun ternyata banyak yang tertunda dari jadwal yang ditetapkan karena banyak masalah teknis, maka itu agar ini tidak terulang lagi, nanti akan dilihat lagi teknologinya," kata Adrinof pekan ini.
Kerjasama infrastruktur dengan China dipilah ulang
JAKARTA. Pemerintah akan memilah kembali kerjasama pembangunan infrastruktur yang telah mereka lakukan dengan China beberapa waktu lalu. Langkah ini dilakukan agar pengalaman buruk yang dialami oleh pemerintah Indonesia dengan kontraktor Tiongkok dalam program percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak terjadi lagi. Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan pemilahan kerjasama pembangunan infrastruktur tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penilaian. Salah satunya, teknologi yang digunakan. "Kemarin, sebagian pembangkit listrik yang dibangun ternyata banyak yang tertunda dari jadwal yang ditetapkan karena banyak masalah teknis, maka itu agar ini tidak terulang lagi, nanti akan dilihat lagi teknologinya," kata Adrinof pekan ini.