Kerjasama perdagangan dengan Eropa berpotensi kerek ekspor Sri Rejeki Isman (SRIL)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negosiasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dengan Uni Eropa menyimpan potensi kepada ekspor produk tekstil nasional. 

Sebab, salah satu fokus perjanjian perdagangan tersebut ialah permintaan Indonesia kepada Benua Biru agar terdapat penghapusan tarif produk tekstil dan produk tekstil (TPT).

Produsen benang dan garmen, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengatakan jika penghapusan tersebut terjadi maka aliran ekspor perseroan ikut tumbuh maksimal. "Harusnya demikian, ekspor ke Eropa dapat meningkat," ujar Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL kepada Kontan.co.id, Jumat (10/8).


Selain produk benang dan kain jadi, SRIL juga memasok beberapa garmen untuk militer ke pasar ekspor. "Kami suplai pakaian militer untuk beberapa negara, totalnya ada 33 negara," kata Welly.

Negara tersebut meliputi kawasan Eropa dan Asia. Produk garmen militer itu, kata Welly, dipasok berdasarkan tender dimana rata-rata sudah selesai di semester I-2018.

Sampai paruh pertama tahun 2018, segmen ekspor SRIL menyumbang 53% dari total pendapatan bersih perseroan atau senilai US$ 292 juta. Nilai tersebut naik 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 212 juta.

Kawasan Asia masih mendominasi penjualan perseroan di semester I kemarin, US$ 218 juta atau tumbuh 71% year on year (yoy). Untuk regional Eropa masih berada pada level US$ 36 juta, hanya naik 5,8% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .