Kerjasama Pertahanan antara Rusia-Korea Utara Bikin Penasaran, Ini Jawaban Kremlin



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (15/10/2024), Rusia mengatakan bahwa perjanjian yang ditandatangani dengan Korea Utara awal tahun ini menyediakan "kerja sama strategis" di semua bidang. Akan tetapi, Rusia menolak untuk menjelaskan bagaimana klausul pertahanan bersama dalam perjanjian tersebut dapat dipraktikkan.

Melansir Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian tersebut dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ketika ia mengunjungi Pyongyang pada bulan Juni.  

Putin mengatakan bahwa perjanjian tersebut mencakup klausul bantuan bersama di mana masing-masing pihak setuju untuk membantu pihak lain mengusir agresi eksternal.


Ketika ditanya apakah ini berarti bahwa Rusia dapat ditarik untuk mendukung Pyongyang dalam konflik di semenanjung Korea atau bahwa Korea Utara dapat memihak Rusia dalam konflik dengan Barat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kata-kata perjanjian tersebut "cukup jelas" dan tidak perlu diklarifikasi.

"Pakta tersebut menunjukkan kerja sama yang benar-benar strategis dan mendalam di semua bidang, termasuk keamanan," kata Peskov kepada wartawan.

Ketegangan meningkat di semenanjung Korea setelah Korea Utara meledakkan beberapa ruas jalan dan jalur kereta api antar-Korea di sisi perbatasan yang dijaga ketat. Langkah tersebut mendorong militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy minggu ini menuduh Korea Utara mengirimkan personel ke angkatan bersenjata Rusia. Menurut Zelenskiy, badan intelijen Ukraina telah memberi pengarahan kepadanya tentang keterlibatan sebenarnya Korea Utara dalam perang di Ukraina.

Baca Juga: Nomor 1 Bukan Israel, Negara Ini Punya Sistem Rudal Antipesawat Terhebat Dunia

Amerika Serikat mengatakan Korea Utara telah memasok rudal balistik dan amunisi kepada Rusia. Moskow dan Pyongyang telah membantah transfer senjata tetapi telah berjanji untuk meningkatkan hubungan militer, mungkin termasuk latihan bersama. 

Peskov mengatakan minggu lalu bahwa dugaan keterlibatan pasukan Korea Utara di Ukraina adalah berita palsu.

Baca Juga: Ketegangan Memuncak, Korea Utara Hancurkan Jalur Penghubung dengan Korea Selatan

Ketika ditanya apakah perjanjian kemitraan yang akan datang antara Rusia dan Iran mungkin juga mencakup elemen pertahanan bersama, Peskov mengatakan pada hari Selasa: "Tidak. Jika sudah siap, maka kita akan dapat membicarakan isinya."

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie