Kertas Basuki mengincar porsi ekspor 50%-60%



JAKARTA. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk menargetkan kontribusi penjualan ekspor tahun ini bisa mencapai 50%-60% terhadap total target penjualan. Perusahaan itu akan menggenjot penjualan ekspor pasca Lebaran.

Kertas Basuki mengakui strategi menggenjot ekspor itu demi mengompensasi potensi penurunan permintaan kertas di dalam negeri. "Setelah puasa dan Lebaran biasanya akan lebih turun penjualan di domestik," terang Rizalsyah Riezky, Direktur Keuangan PT Kertas Basuki Rachmat Tbk, kepada KONTAN, Senin (15/6).

Tak cuma itu, Kertas Basuki juga ingin memanfaatkan penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Maklum, pendapatan ekspor dalam dollar AS akan menguntungkan di tengah rupiah yang melemah.


Asal tahu saja, hingga Mei Kertas Basuki sudah memasok pesanan ke sejumlah negara di Asia. Misalnya, sepanjang April 2015, perusahaan berkode KBRI di Bursa Efek Indonesia tersebut mulai memasok kertas ke Vietnam.

Sebulan berikutnya, atau Mei 2015, Kertas Basuki mulai memenuhi pesanan dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. "Kami akan terus memperluas pasar ekspor," kata Rizal tanpa menyebutkan nilai ekspor tersebut.

Upaya Kertas Basuki memperluas pasar ekspor itu mendapat dukungan internal. Perusahaan tersebut baru saja memasang mesin produksi baru dengan kapasitas terpasang 260.000 ton kertas per tahun. Sepanjang kuartal I-2015, mesin tersebut sudah beroperasi sekitar 30%.

Di kuartal I-2015, Kertas Basuki mencatatkan penjualan Rp 35,43 miliar. Sementara bottom line perusahaan itu merah, yakni rugi Rp 41,23 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan