JAKARTA. Rapor keuangan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) sepanjang semester I-2013 masih merah. Produsen kertas ini masih membukukan rugi bersih yang nilainya sebesar Rp 6,48 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, KBRI berhasil meraup laba bersih senilai Rp 36,48 miliar. Hal itu disebabkan beban umum dan administrasi perusahaan itu masih tinggi. Nilainya mencapai Rp 8,62 miliar. Namun, KBRI sudah mampu membukan laba kotor sebesar Rp 717,94 juta. Perusahaan sudah mulai melakukan strategi baru. Kertas Basuki hanya memproduksi kertas bila ada pesanan yang masuk. Dengan cara itu, beban produksi dari bahan baku bisa ditekan. "Pembelian bahan baku diserahkan kepada pemesan, kita yang mengerjakan," ujar Budi Priyadi, Sekertaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat beberapa waktu lalu.
Kertas Basuki Rachmat Kejar Target Akhir Tahun
JAKARTA. Rapor keuangan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) sepanjang semester I-2013 masih merah. Produsen kertas ini masih membukukan rugi bersih yang nilainya sebesar Rp 6,48 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, KBRI berhasil meraup laba bersih senilai Rp 36,48 miliar. Hal itu disebabkan beban umum dan administrasi perusahaan itu masih tinggi. Nilainya mencapai Rp 8,62 miliar. Namun, KBRI sudah mampu membukan laba kotor sebesar Rp 717,94 juta. Perusahaan sudah mulai melakukan strategi baru. Kertas Basuki hanya memproduksi kertas bila ada pesanan yang masuk. Dengan cara itu, beban produksi dari bahan baku bisa ditekan. "Pembelian bahan baku diserahkan kepada pemesan, kita yang mengerjakan," ujar Budi Priyadi, Sekertaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat beberapa waktu lalu.