Kertas Basuki Rachmat Kejar Target Akhir Tahun



JAKARTA. Rapor keuangan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) sepanjang semester I-2013 masih merah. Produsen kertas ini masih membukukan rugi bersih yang nilainya sebesar Rp 6,48 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, KBRI berhasil meraup laba bersih senilai Rp 36,48 miliar.

Hal itu disebabkan beban umum dan administrasi perusahaan itu masih tinggi. Nilainya mencapai Rp 8,62 miliar. Namun, KBRI sudah mampu membukan laba kotor sebesar Rp 717,94 juta. Perusahaan sudah mulai melakukan strategi baru. Kertas Basuki hanya memproduksi kertas bila ada pesanan yang masuk.

Dengan cara itu, beban produksi dari bahan baku bisa ditekan. "Pembelian bahan baku diserahkan kepada pemesan, kita yang mengerjakan," ujar Budi Priyadi, Sekertaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat beberapa waktu lalu.


Strategi itu sebenarnya bagai kampak bermata dua. Di satu sisi, hal tersebut bisa menekan biaya produksi. Tetapi di sisi lain menyebabkan pendapatan anjlok. Buktinya, secara year-on-year (yoy), pendapatan KBRI selama enam bulanan pertama 2013 turun 73,5%.

Pendapatan perusahaan per Juni 2013 hanya Rp 7,8 miliar. Padahal, Juni 2012 lalu, KBRI bisa mengantongi fulus hingga Rp 29,5 miliar. "Kami memang mengejar perbaikan kinerja laba," imbuh Budi. Manajemen KBRI menargetkan bisa menorehkan laba bersih hingga Rp 2,6 miliar hingga pengujung tahun 2013. Adapun sepanjang 2012, KBRI masih mengalami rugi bersih sebesar Rp 3,6 miliar. Oleh sebag itu, manajemen ngebut untuk bisa merealisasikan target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri