JAKARTA. Pabrik milik PT Kertas Kraft Aceh (KKA) akan beroperasi kembali 2013. Empat perusahaan plat merah sudah siap menghidupkan kembali pabrik kertas di Nanggroe Aceh Darussalam ini.Empat badan usaha milik negara itu yakni Perum Perhutani, PT Bukit Asam (PTBA), Perusahaan Pengelola Aset dan PT Semen Gresik. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menjelaskan Perum Perhutani akan menjamin pasokan pinus kepada KKA.Namun, tak semua pasokan bahan baku berasal dari Perhutani. Mustafa mengatakan, Perhutani hanya sanggup menyediakan sebanyak 50%. "Tetapi minimal kan bahan bakunya sudah ada. Kalau mau produksi 100% harus diimpor," tambah Mustafa, Jumat (17/12).Sementara PTBA akan menyediakan pasokan batubara. Jumlahnya sebanyak 220.00 ton batubara. Kemudian, soal pendanaan, KKA akan berkoordinasi dengan PT Perusahaan Pengelola Aset dan PT Semen Gresik. "Untuk hasil produksinya, KKA juga tidak bingung karena Semen Gresik sudah bersedia untuk menampung," jelas Mustafa.Asal tau saja, kondisi keuangan KKA terus mengalami defisit sehingga operasionalnya dihentikan sementara. Pada 2004 perseroan merugi Rp 125 miliar. Kerugian tersebut berhasil ditekan menjadi Rp 122 miliar pada 2005 dan kembali disusutkan menjadi Rp 78 miliar setahun setelahnya atau pada 2006. Namun, kerugian perseroan kembali membengkak pada tahun lalu menjadi Rp 149 miliar.Meski telah mendapatkan bantuan dari keempat BUMN itu, KKA masih membutuhkan dana segar sebesar Rp 850 miliar untuk membenahi pabrik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kertas Kraft Aceh kemungkinan berproduksi lagi 2013
JAKARTA. Pabrik milik PT Kertas Kraft Aceh (KKA) akan beroperasi kembali 2013. Empat perusahaan plat merah sudah siap menghidupkan kembali pabrik kertas di Nanggroe Aceh Darussalam ini.Empat badan usaha milik negara itu yakni Perum Perhutani, PT Bukit Asam (PTBA), Perusahaan Pengelola Aset dan PT Semen Gresik. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menjelaskan Perum Perhutani akan menjamin pasokan pinus kepada KKA.Namun, tak semua pasokan bahan baku berasal dari Perhutani. Mustafa mengatakan, Perhutani hanya sanggup menyediakan sebanyak 50%. "Tetapi minimal kan bahan bakunya sudah ada. Kalau mau produksi 100% harus diimpor," tambah Mustafa, Jumat (17/12).Sementara PTBA akan menyediakan pasokan batubara. Jumlahnya sebanyak 220.00 ton batubara. Kemudian, soal pendanaan, KKA akan berkoordinasi dengan PT Perusahaan Pengelola Aset dan PT Semen Gresik. "Untuk hasil produksinya, KKA juga tidak bingung karena Semen Gresik sudah bersedia untuk menampung," jelas Mustafa.Asal tau saja, kondisi keuangan KKA terus mengalami defisit sehingga operasionalnya dihentikan sementara. Pada 2004 perseroan merugi Rp 125 miliar. Kerugian tersebut berhasil ditekan menjadi Rp 122 miliar pada 2005 dan kembali disusutkan menjadi Rp 78 miliar setahun setelahnya atau pada 2006. Namun, kerugian perseroan kembali membengkak pada tahun lalu menjadi Rp 149 miliar.Meski telah mendapatkan bantuan dari keempat BUMN itu, KKA masih membutuhkan dana segar sebesar Rp 850 miliar untuk membenahi pabrik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News