Kerugian AirAsia Indonesia naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 218,67 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) membukukan rugi bersih periode kuartal I-2018 sebesar Rp 218,67 miliar. Kerugian ini naik 95,29% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 111,97 miliar.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (4/5) disebutkan, membengkaknya kerugian ini tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan usaha. Tercatat, sampai dengan kuartal I-2018, CMPP membukukan pendapatan Rp 843,84 miliar. Capaian ini menurun 4,55% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 884,05 miliar.

Meski pendapatan menurun, beban usaha CMPP justru meningkat dari Rp 1 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 1,12 triliun pada kuartal I-2018. Peningkatan beban usaha ini pada akhirnya membuat rugi usaha menjadi Rp 273,14 miliar pada kuartal I-2018.


Di antara peningkatan beban tersebut antara lain pengeluaran untuk bahan bakar, gaji dan tunjangan, sewa pesawat, perbaikan dan perawatan, pelayanan pesawat dan penerbangan, pemasaran, penyusutan, dan asuransi. 

Sebelumnya baru-baru ini, Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menyebut industri maskapai harus menghadapi kenaikan harga bahan bakar. Sekitar 30% beban perusahaan berasal dari kebutuhan bahan bakar. Beban bahan bakar AirAsia Indonesia di kuartal I meningkat sekitar 20% menjadi Rp 361,34 miliar dari tahun sebelumnya Rp 301,84 miliar.

Total liabilitas CMPP sampai kuartal I-2018 sebesar Rp 3,30 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka panjang sebesar Rp 857,10 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 2,44 triliun. Sedangkan total aset perusahaan sampai kuartal I-2018 sebesar Rp 3,12 triliun. Terdiri dari aset tidak lancar sebesar Rp 2,58 triliun dan aset lancar sebesar Rp 532,34 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati