JAKARTA. Krisis global di daerah Eropa dan Amerika Serikat ternyata dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sebuah survei yang dilakukan sudah memprediksi hal itu. "Bila pertumbuhan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya maka akan menyebabkan kerugian output ekonomi senilai US$ 1,6 triliun sampai dengan akhir 2017," ucap Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif Economic and Social Survey of Asia and The Pacific (ESCAP), Noeleen Heyzer. Survei tersebut melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan jauh lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir. Terlebih, bila hal tersebut terus berlanjut, dapat membuat kenormalan baru bagi berbagai kawasan ekonomi di dunia.
Kerugian akibat krisis bisa mencapai US$ 1,6 T
JAKARTA. Krisis global di daerah Eropa dan Amerika Serikat ternyata dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang luar biasa. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sebuah survei yang dilakukan sudah memprediksi hal itu. "Bila pertumbuhan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya maka akan menyebabkan kerugian output ekonomi senilai US$ 1,6 triliun sampai dengan akhir 2017," ucap Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Eksekutif Economic and Social Survey of Asia and The Pacific (ESCAP), Noeleen Heyzer. Survei tersebut melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan jauh lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir. Terlebih, bila hal tersebut terus berlanjut, dapat membuat kenormalan baru bagi berbagai kawasan ekonomi di dunia.