SAN FRANCISCO. Amazon harus rela menelan pil pahit. Selama kuartal II, situs ritel online terbesar di dunia ini membukukan rugi bersih sebesar US$ 126 juta atau rugi US$ 0,27 per saham. Kerugian Amazon ini melebar dibandingkan kerugian kuartal II tahun lalu sebesar US$ 7 juta. Rapor merah Amazon mengecewakan analis yang menebak rugi US$ 0,15 per saham. Penyebab utama kerugian adalah bujet jumbo ekspansi. Selama kuartal II, Amazon menguras kocek sebesar US$ 100 juta untuk mengembangkan bisnis konten video. Tom Szkutak, Direktur Keuangan Amazon, mengatakan, investasi jumbo di lini bisnis baru itu berdampak signifikan terhadap laba bersih Amazon. "Kami akan terus gencar berinvestasi meski dalam jangka pendek efeknya negatif," ujar Szkutak, Kamis (24/7). Sejak awal tahun, Amazon mengembangkan sejumlah unit bisnis untuk menghadapi raksasa internet lain semisal Google, Apple dan Netflix. Diantaranya, jasa video online, TV streaming dan ponsel pintar (smartphone) bertajuk Fire Phone. Terbaru, Amazon merilis Zocalo di pekan lalu. Ini adalah layanan penyimpanan dokumen di awan (cloud). Yang unik, layanan Zocalo digabungkan dengan layanan buku online. Dus, pengguna bebas menyimpan file buku tanpa batas dengan syarat membayar biaya bulanan layanan cloud.
Kerugian Amazon membengkak menjadi US$ 127 juta
SAN FRANCISCO. Amazon harus rela menelan pil pahit. Selama kuartal II, situs ritel online terbesar di dunia ini membukukan rugi bersih sebesar US$ 126 juta atau rugi US$ 0,27 per saham. Kerugian Amazon ini melebar dibandingkan kerugian kuartal II tahun lalu sebesar US$ 7 juta. Rapor merah Amazon mengecewakan analis yang menebak rugi US$ 0,15 per saham. Penyebab utama kerugian adalah bujet jumbo ekspansi. Selama kuartal II, Amazon menguras kocek sebesar US$ 100 juta untuk mengembangkan bisnis konten video. Tom Szkutak, Direktur Keuangan Amazon, mengatakan, investasi jumbo di lini bisnis baru itu berdampak signifikan terhadap laba bersih Amazon. "Kami akan terus gencar berinvestasi meski dalam jangka pendek efeknya negatif," ujar Szkutak, Kamis (24/7). Sejak awal tahun, Amazon mengembangkan sejumlah unit bisnis untuk menghadapi raksasa internet lain semisal Google, Apple dan Netflix. Diantaranya, jasa video online, TV streaming dan ponsel pintar (smartphone) bertajuk Fire Phone. Terbaru, Amazon merilis Zocalo di pekan lalu. Ini adalah layanan penyimpanan dokumen di awan (cloud). Yang unik, layanan Zocalo digabungkan dengan layanan buku online. Dus, pengguna bebas menyimpan file buku tanpa batas dengan syarat membayar biaya bulanan layanan cloud.