JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kembali mencatatkan kerugian pada kinerja Semester I-2015. Rugi BNBR mencapai Rp 387,17 miliar. Pada Semester I tahun lalu, BNBR masih bisa mencetak laba sebesar Rp 134,34 miliar. Kerugian ini bermula dari anjloknya pendapatan perseroan yang turun dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 2,9 triliun. Bisnis dari infrastruktur dan manufaktur tentunya menjadi penyumbang terbesar pendapatan BNBR, sebesar Rp 2,2 triliun. Namun pendapatan perdagangan, jasa dan investasi anjlok mencapai 90% year on year (yoy) menjadi Rp 24,84 miliar. Sejatinya, beban bunga dan beban keuangan BNBR sudah menyusut. Namun, adanya rugi selisih kurs sebesar Rp 574 miliar membuat laporan keuangan BNBR memerah. Belum lagi, ada kerugian aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual senilai Rp 68 miliar.
Kerugian BNBR mencapai Rp 387,8 miliar
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kembali mencatatkan kerugian pada kinerja Semester I-2015. Rugi BNBR mencapai Rp 387,17 miliar. Pada Semester I tahun lalu, BNBR masih bisa mencetak laba sebesar Rp 134,34 miliar. Kerugian ini bermula dari anjloknya pendapatan perseroan yang turun dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 2,9 triliun. Bisnis dari infrastruktur dan manufaktur tentunya menjadi penyumbang terbesar pendapatan BNBR, sebesar Rp 2,2 triliun. Namun pendapatan perdagangan, jasa dan investasi anjlok mencapai 90% year on year (yoy) menjadi Rp 24,84 miliar. Sejatinya, beban bunga dan beban keuangan BNBR sudah menyusut. Namun, adanya rugi selisih kurs sebesar Rp 574 miliar membuat laporan keuangan BNBR memerah. Belum lagi, ada kerugian aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual senilai Rp 68 miliar.