AKARTA. Dampak ekonomi letusan Gunung Merapi pada bulan Oktober-November tahun lalu rupanya sungguh dahsyat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, nilai kerugian maupun kerusakan fisik akibat letusan gunung teraktif di dunia tersebut mencapai Rp 4,23 triliun. Secara terperinci, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, nilai kerusakan bangunan akibat letusan Merapi mencapai Rp 1,138 triliun. Adapun nilai kerugian ekonomi mencapai Rp 3,089 triliun. "Penilaian kerusakan dan kerugian ini bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah," ujar Sutopo, Senin (17/1). Sutopo menjelaskan, kerusakan terbesar menimpa sektor perumahan yang mencapai 39% dari total nilai kerusakan. Menyusul kemudian sektor sumber daya air dan irigasi mencapai 13% dari total nilai kerusakan.
Kerugian dan kerusakan akibat Merapi Rp 4,23 triliun
AKARTA. Dampak ekonomi letusan Gunung Merapi pada bulan Oktober-November tahun lalu rupanya sungguh dahsyat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, nilai kerugian maupun kerusakan fisik akibat letusan gunung teraktif di dunia tersebut mencapai Rp 4,23 triliun. Secara terperinci, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, nilai kerusakan bangunan akibat letusan Merapi mencapai Rp 1,138 triliun. Adapun nilai kerugian ekonomi mencapai Rp 3,089 triliun. "Penilaian kerusakan dan kerugian ini bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah," ujar Sutopo, Senin (17/1). Sutopo menjelaskan, kerusakan terbesar menimpa sektor perumahan yang mencapai 39% dari total nilai kerusakan. Menyusul kemudian sektor sumber daya air dan irigasi mencapai 13% dari total nilai kerusakan.