KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan pendapatan Rp 637,99 miliar sepanjang kuartal I-2019. Pendapatan ini naik 1,32% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 629,69 miliar. Namun BWPT menderita kerugian Rp 254 miliar atau menukik 232% dari periode sama 2018. Mengutip laporan keuangan BWPT, produk minyak kelapa sawit berkontribusi terhadap penjualan sebesar 84,8%. Penjualan minyak kelapa sawit ini naik sebesar 4,55% year on year (yoy), dari Rp 517,71 miliar menjadi Rp 541,29 miliar. Kontributor selanjutnya adalah inti kernel yang menyumbang 8,5% atas pendapatan BWPT dan sisanya berasal dari tandan buah segar (TBS). Pendapatan dari inti kernel turun 14,13% menjadi Rp 54,3 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, pendapatan dari inti kernel adalah Rp 63,24 miliar. Penurunan ini juga terjadi pada pendapatan TBS merosot 13%, dari Rp 48,74 miliar per kuartal I-2018 menjadi Rp 42,4 miliar per kuartal I-2019.
Kerugian Eagle High Plantations (BWPT) membengkak 232% jadi Rp 254 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perkebunan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan pendapatan Rp 637,99 miliar sepanjang kuartal I-2019. Pendapatan ini naik 1,32% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 629,69 miliar. Namun BWPT menderita kerugian Rp 254 miliar atau menukik 232% dari periode sama 2018. Mengutip laporan keuangan BWPT, produk minyak kelapa sawit berkontribusi terhadap penjualan sebesar 84,8%. Penjualan minyak kelapa sawit ini naik sebesar 4,55% year on year (yoy), dari Rp 517,71 miliar menjadi Rp 541,29 miliar. Kontributor selanjutnya adalah inti kernel yang menyumbang 8,5% atas pendapatan BWPT dan sisanya berasal dari tandan buah segar (TBS). Pendapatan dari inti kernel turun 14,13% menjadi Rp 54,3 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, pendapatan dari inti kernel adalah Rp 63,24 miliar. Penurunan ini juga terjadi pada pendapatan TBS merosot 13%, dari Rp 48,74 miliar per kuartal I-2018 menjadi Rp 42,4 miliar per kuartal I-2019.