Kerugian Garuda mengempis



TANGERANG. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai mengalami perbaikan kinerja. Dari sebelumnya yang biasa mengalami pembengkakan kerugian, kini kerugian yang ditanggung mulai menipis. 

“Sampai Februari, angka kerugiannya hanya single digit,” sebut Ari Ashkara, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA, ketika ditemui KONTAN, Senin, (23/2). Dus, kerugian tersebut menurun drastis. Ari bilang bahwa pada Februari 2014, kerugian yang GIAA telan mencapai US$ 151 juta.

Ia menyebut, merosotnya kerugian tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Turunnya harga avtur berpengaruh sekitar 12-15%. Selain itu, GIAA juga berusaha melakukan perbaikan dengan efisiensi biaya dan penggenjotan pendapatan.


Pada kuartal ketiga 2014, GIAA merugi US$ 204,65 miliar. Angka tersebut melonjak dari US$ 35,28 miliar di periode yang sama tahun 2013. Padahal, pendapatan maskapai penerbangan ini mampu naik 4,47% dari US$ 2,68 miliar menjadi US$ 2,8 miliar.

Ari yakin, kinerja GIAA akan membaik pada tahun ini. Ia memperkirakan, GIAA sudah bisa mencatatkan untung di kuartal ketiga 2015. Sehingga laporan keuangan akhir tahun ini mampu menghijau.

Sepanjang 2015, GIAA menargetkan pendapatannya tumbuh 12%. Peningkatan tersebut didukung oleh adanya penambahan 15 pesawat yang terdiri dari 5 unit wide body dan 10 unit narrow body. Selain itu, GIAA pun optimis jumlah penumpangnya akan terus bertumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.