KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB yang masih melakukan hitung cepat dampak gempa Lombok, nilai kerugian per 13 Agustus 2018 mencapai Rp 7,45 triliun. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memastikan angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko. "Kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai 7,45 trilyun rupiah. Kerusakan dan kerugian ini meliputi sektor permukiman Rp 6,02 triliun, sektor infrastruktur Rp 9,1 miliar, sektor ekonomi produktif Rp 570,55 miliar, sektor sosial Rp 779,82 miliar, dan lintas sektor Rp 72,7 miliar. Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana yaitu mencapai 81%," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/8).
Kerugian gempa Lombok masih bisa terus bertambah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB yang masih melakukan hitung cepat dampak gempa Lombok, nilai kerugian per 13 Agustus 2018 mencapai Rp 7,45 triliun. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memastikan angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko. "Kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai 7,45 trilyun rupiah. Kerusakan dan kerugian ini meliputi sektor permukiman Rp 6,02 triliun, sektor infrastruktur Rp 9,1 miliar, sektor ekonomi produktif Rp 570,55 miliar, sektor sosial Rp 779,82 miliar, dan lintas sektor Rp 72,7 miliar. Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana yaitu mencapai 81%," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/8).