Kerugian Holcim menipis di kuartal III



JAKARTA. Kerugian PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mulai menipis pada triwulan ketiga 2016. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tercatat rugi bersih Rp 160 miliar pada akhir kuartal III 2016. Nilai kerugian tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 372 miliar.

Perbaikan kinerja laba didukung penjualan perusahaan yang meningkat 5,3% year on year (yoy) dari Rp 6,55 triliun menjadi Rp 6,90 triliun. Volume penjualan semen juga meningkat 10,4% dari 5,5 juta menjadi 6,2 juta ton.

Perusahaan juga mencapai efisiensi dari sisi operasional, khususnya biaya distribusi yang turun 8% menjadi Rp 564 miliar, dan biaya keuangan yang turun 51% menjadi Rp 323 miliar. Namun, penurunan beban tersebut belum mampu menutupi kerugian perusahaan.


CEO Holcim Indonesia Gary Schultz mengatakan, realisasi anggaran belanja pemerintah yang tertunda serta hasil pajak di luar tax amnesty juga belum menunjukan hasil sesuai target. Begitu pula, dengan amnesti pajak yang belum menunjukan hasil sesuai target.

Sementara, infrastruktur hanya mewakili satu digit persentase dari total pasar, jika dibandingkan penjualan semen yang disalurkan melalui toko sebesar 80%. ”Seperti untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan proyek skala kecil,” katanya dalam rilis Senin (31/10).

Namun, agenda saat ini proyek infrastruktur sangat digenjot oleh pemerintah. Hoclim mengaku, sudah menyiapkan langkah strategis yang akan dilakukan untuk menunjang proyek-proyek besar. Seperti, produk beton berpori Thru Crete, SpeedCrete untuk perbaikan jalan kurang dari 7 jam, ApexCrete untuk pekerjaan konstruksi bidang lantai dalam waktu singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini