Kerugian kota New York capai US$ 200 juta sehari



NEW YORK. Akibat badai Sandy yang menyapu New York, Senin (29/10) lalu waktu setempat, diperkirakan kota ini menanggung kerugian material sebesar US$ 200 juta setiap hari. Sejak bencana itu terjadi, aktivitas ekonomi New York turun sekitar 20% dari biasanya.

Aktivitas ekonomi mulai dari penjualan pizza, merjer perusahaan, hingga penjualan saham di Wall Street berkurang tajam akibat serangan badai ini. "Ini penurunan sangat besar dan bisa saja tidak akan kembali 100% untuk beberapa waktu," kata otoritas Kota New York, John Chun Liu, kepada Reuters.

Meski demikian, sebagian besar kegiatan ekonomi tidak hilang. Otoritas Kota New York tidak percaya kegiatan ekonomi akan hilang secara permanen melebihi US$ 1 miliar. Namun, kota Big Apple ini harus kehilangan "beberapa juta" dolar per hari dari pendapatan pajak dan harus membayar sebesar US$ 29,2 juta untuk persiapan kondisi darurat yang meliputi peralatan berat, tenaga kerja, transportasi, makanan siap saji, tabung oksigen, peralatan konstruksi, dan masih banyak lagi. Sebagai perbandingan, kota ini menghabiskan US$ 12 juta untuk situasi darurat akibat badai Irene pada 2011 silam.


Badai Sandy diperkirakan menyebabkan kerugian total sebesar US$ 10 miliar hingga US$ 20 milyar dan sekitar US$ 5 miliar sampai US$ 10 miliar telah diasuransikan. Sekitar 30%-40% biaya itu berada di New York. Data ini dikeluarkan oleh EQECAT, sebuah konsultan asuransi resiko bencana.

Badan Manajemen Darurat Federal atau FEMA bisa mengganti kerugian tersebut sampai 75%. Namun Gubernur New York Andrew Cuomo hari Rabu (31/10) ini meminta Pemerintah Federal mengganti hingga 100% dan pemerintah lokal akan mengeluarkan biaya untuk membersihkan puing-puing.

New York bisanya berutang sebesar US$ 12 milar sampai US$ 15 miliar per tahun untuk membayar biaya modal dan menyelesaikan hutang lama. Kota ini diperkirakan akan menggunakan sebagian utangnya  untuk memperbaiki infrastruktur paska badai Sandy.

Editor: Umar Idris