JAKARTA. PT Asuransi Maipark Indonesia memprediksi klaim asuransi kerugian yang muncul akibat gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dan letusan gunung Merapi di Jawa Tengah akan mencapai Rp 200 miliar. Adapun potensi kerugian dua bencana alam itu diperkirakan mencapai Rp 1 triliun, tetapi tidak sepenuhnya ditanggung asuransi.Direktur Teknik Maipark Bisma Subrata mengatakan, potensi kerugian tersebut berasal dari rumah yang rusak dan bangunan lain seperti hotel, pabrik serta termasuk mesin-mesin dan peralatan elektronik yang mengalami kerusakan. “Kami hanya menanggung properti yang rusak," ujarnya.Bisma bilang, saat ini pihaknya memprediksikan masing-masing gempa akan menimbulkan klaim masing-masing Rp 100 miliar. Namun, meletusnya gunung Merapi memiliki potensi untuk melampaui estimasi klaim tersebut. Pasalnya, penetrasi asuransi di Jawa Tengah cukup tinggi mencapai 20%. "Saat ini semburan debu gunung Merapi masih belum berhenti. Debu ini bisa menimbulkan kerusakan pada mesin-mesin," tambahnya.Adapun kerugian untuk gempa dan tsunami di Mentawai diperkirakan jauh lebih kecil. Bisma memastikan klaim gempa Mentawai tidak akan melampaui klaim gempa yang terjadi di Padang tahun 2009, dimana Maipark membayar klaim diatas Rp 250 miliar dan potensi kerugian bencana tersebut sudah mencapai Rp 1,5-2 triliun. "Kami sedang melakukan pengumpulan data tentang berapa pertanggungan dari ke dua bencana tersebut," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kerugian Mentawai dan Merapi capai Rp 200 miliar
JAKARTA. PT Asuransi Maipark Indonesia memprediksi klaim asuransi kerugian yang muncul akibat gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dan letusan gunung Merapi di Jawa Tengah akan mencapai Rp 200 miliar. Adapun potensi kerugian dua bencana alam itu diperkirakan mencapai Rp 1 triliun, tetapi tidak sepenuhnya ditanggung asuransi.Direktur Teknik Maipark Bisma Subrata mengatakan, potensi kerugian tersebut berasal dari rumah yang rusak dan bangunan lain seperti hotel, pabrik serta termasuk mesin-mesin dan peralatan elektronik yang mengalami kerusakan. “Kami hanya menanggung properti yang rusak," ujarnya.Bisma bilang, saat ini pihaknya memprediksikan masing-masing gempa akan menimbulkan klaim masing-masing Rp 100 miliar. Namun, meletusnya gunung Merapi memiliki potensi untuk melampaui estimasi klaim tersebut. Pasalnya, penetrasi asuransi di Jawa Tengah cukup tinggi mencapai 20%. "Saat ini semburan debu gunung Merapi masih belum berhenti. Debu ini bisa menimbulkan kerusakan pada mesin-mesin," tambahnya.Adapun kerugian untuk gempa dan tsunami di Mentawai diperkirakan jauh lebih kecil. Bisma memastikan klaim gempa Mentawai tidak akan melampaui klaim gempa yang terjadi di Padang tahun 2009, dimana Maipark membayar klaim diatas Rp 250 miliar dan potensi kerugian bencana tersebut sudah mencapai Rp 1,5-2 triliun. "Kami sedang melakukan pengumpulan data tentang berapa pertanggungan dari ke dua bencana tersebut," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News