JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melansir kerugian minimum yang diderita perusahaan akibat terbakarnya tangki penyimpanan 24 depot Plumpang sebesar Rp 15 miliar. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Faisal, kerugian sebesar itu diketahui dari jumlah Premium yang terbakar di dalam tangki penyimpanan 24 tersebut sebesar 3.000 kilo liter dari kapasitas 10.000 kilo liter. Bukan 5.000 kilo liter seperti yang disebut Wakil Direktur Pertamina Iin Arifin Takhyan sebelumnya. "Kerugian minimum kita ada 3.000 kilo liter Premium, tinggal kalikan Rp 5.000 per liter jadi sekitar Rp 15 miliar," ujar Faisal di Depot Plumpang, Senin (19/1). Dikatakan kerugian minimal karena Pertamina belum selesai menghitung berapa nilai tangki 24 buatan tahun 1972 yang terbakar tersebut. "Dari sisi tangki karena dibangun tahun 1972 belum bisa kita perkirakan. Kemudian kerugian alat-alat pemadam seperti foam dan sebagainya juga belum selesai dihitung. Nanti tunggu selesainya penyelidikan," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kerugian Minimum Kebakaran Depot Pertamina Ditaksir Rp 15 Miliar
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melansir kerugian minimum yang diderita perusahaan akibat terbakarnya tangki penyimpanan 24 depot Plumpang sebesar Rp 15 miliar. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Faisal, kerugian sebesar itu diketahui dari jumlah Premium yang terbakar di dalam tangki penyimpanan 24 tersebut sebesar 3.000 kilo liter dari kapasitas 10.000 kilo liter. Bukan 5.000 kilo liter seperti yang disebut Wakil Direktur Pertamina Iin Arifin Takhyan sebelumnya. "Kerugian minimum kita ada 3.000 kilo liter Premium, tinggal kalikan Rp 5.000 per liter jadi sekitar Rp 15 miliar," ujar Faisal di Depot Plumpang, Senin (19/1). Dikatakan kerugian minimal karena Pertamina belum selesai menghitung berapa nilai tangki 24 buatan tahun 1972 yang terbakar tersebut. "Dari sisi tangki karena dibangun tahun 1972 belum bisa kita perkirakan. Kemudian kerugian alat-alat pemadam seperti foam dan sebagainya juga belum selesai dihitung. Nanti tunggu selesainya penyelidikan," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News