Kerugian PLN akibat banjir capai miliaran rupiah



JAKARTA. Kerugian PT PLN akibat banjir di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Manado terus bertambah. Hitungan sementara PLN, kerugian akibat bencana banjir di Jakarta mencapai Rp 18,5 miliar, sedangkan banjir bandang di Manado mengakibatkan kerugian sebesar Rp 14,5 miliar. 

Kerugian itu akan semakin bertambah dengan meluasnya banjir di Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti Bekasi. “Pada Kamis siang (23/1) masih ada 213 gardu transmisi listrik yang dipadamkan,” kata Direktur PLN DKI Jakarta, Moch Sulastyo, Kamis (23/1).

Menurutnya, pada tahun ini jumlah gardu transmisi listrik yang dimatikan akibat banjir tidak separah tahun lalu. Jika tahun lalu akibat banjir PLN harus mematikan 1.500 gardu transmisi listrik di Jakarta, maka tahun ini yang dimatikan totalnya hanya 500 gardu.


Sebagian gardu yang dimatikan aliran listriknya tersebar di Bandengan, Lenteng Agung, Jatinegara, Kramat Jati dan, Grogol. Akibat pemadaman listrik tersebut maka sebanyak 92.000 pelanggan harus rela gelap-gelapan akibat tidak ada pasokan listrik.

Selain pemadaman, akibat banjir PLN juga harus mengganti meteran listrik yang rusak akibat terendam air. Total meteran listrik yang harus diganti akibat banjir Jakarta mencapai 40.000 unit.

Untuk penggantian meteran listrik, PLN mengaku akan memberikan gratis, sehingga PLN harus mau mengeluarkan uang lebih yang masuk dalam total kerugian sebesar Rp 18,5 miliar tersebut.  “Untuk instalasi listrik yang lain, pelanggan harus mengupayakan sendiri,” kata Sulastyo.

Sementara itu akibat banjir bandan di Manado, PLN juga harus menanggung kerugian sekitar Rp 14,5 miliar. Seperti juga di Jakarta, kerugian akibat banjir di Manado juga disebabkan karena adanya penggantian meteran listrik yang mencapai 15.000 unit. “Saat kejadian tanggal 15 Januari 2014, ada 315 gardu listrik yang dimatikan dengan 50.000 pelanggan dari total sebanyak 728 gardu,” kata GM PLN Sulut, Sulteng, dan Gorontalo, Santoso Janu Warsono.

Jumlah gardu listrik yang dimatikan terus berkurang, hingga Kamis (21/1) kemarin hanya 11 gardu listrik yang masih dimatikan dengan pelanggan yang kehilangan pasokan listrik mencapai 2.100 pelanggan. Ada empat kecamatan yang masih mengalami pemadaman listrik yaitu Karone, Ternate Tanjung, Tomo, dan Bagar.   

Sementara di Jawa Tengah banjir juga mengenangi Kudus. Menurut Joko Raharjo, GM Kudus, banjir jarang terjadi di Kudus. “Biasanya Demak, namun tahun ini berbeda,” katanya. Akibat banjir tersebut gardu induk PLN Kudus terendam.

Tidak hanya itu saja, akibat dibukanya Waduk Kedung Ombo pada Kamis pagi kemarin, sejumlah tempat di Semarang juga mengalami banjir. “Namun tidak ada pemadaman di Semarang akibat banjir,” kata GM PLN Distribusi Jateng, Djoko Abumanan.

Yang mengalami pemadaman listrik adalah 6.700 pelanggan di Indramayu, Jawa Barat. Pemadaman terjadi karena 39 gardu listrik dimatikan akibat terendam banjir. Sementara di Subang dan Pamanukan ada sebanyak 83 gardu dimatikan yang melayani 8.200 pelanggan PLN.

Menurut GM PLN Jabar dan Banteng, Denny Pranoto, selain di berbagai tempat tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Banten juga masih mengalami pemadaman listrik. Contohnya di Bekasi untuk 25 gardu listrik dengan jumlah pelanggan mencapai 1.500 pelanggan.

Untuk wilayah Karawan, sebanyak 14 gardu listrik dimatikan yang melayani 1.300 pelanggan dan di Serang ada 12 gardu yang dimatikan untuk 1.900 pelanggan. “Totalnya sebanyak 19.700 pelanggan masih mengalami pemadaman listrik karena 173 gardu listrik dimatikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia