KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Super Bank Indonesia masih membukukan kerugian pada kuartal I-2024 mencapai Rp 105,06 miliar. Nilai kerugian ini membengkak 203,97% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,56 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan non bunga (fee based income) pun ikut susut 57,55% menjadi Rp 149 juta dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 351 juta. Kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment juga terlihat membengkak 394,41% menjadi Rp 34,12 miliar pada kuartal I-2024 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,9 miliar.
Di sisi lain, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) terlihat meningkat 71,08% menjadi sebesar Rp 111,94 miliar pada kuartal I-2024. Alhasil, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) ikut naik 81 basis poin (bps) menjadi 7,87% dari 7,06% pada kuartal I-2023. Baca Juga: bjb Syariah Resmi Bergabung dalam Keanggotaan Link dari Jalin untuk Perluas Layanan Adapun Beban Superbank terlihat meningkat, seperti beban tenaga kerja meningkat 54,15% menjadi Rp 119,34 miliar, beban promosi meningkat 116,35% menjadi Rp1,35 miliar dan beban lainnya meningkat 183,74% menjadi Rp 60,46 miliar pada kuartal I-2024. Alhasil, rugi operasional Superbank membengkak 191,53% mencapai Rp 100,76 miliar pada kuartal I-2024