Kerusakan bangunan terjadi akibat gempa di Ambon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas gempa masih terdeteksi di Ambon, provinsi Maluku. Pascagempa yang terjadi pada Selasa lalu (12/11), pukul 19.10 waktu setempat (WIT), beberapa bangunan mengalami kerusakan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku melaporkan per hari ini (13/11) dampak kerusakan pada bangunan di beberapa titik. Berikut ini dampak kerusakan dalam kategori rusak ringan yang telah diidentifikasi di lapangan:

Baca Juga: Gempa bumi 5,1 SR guncang Ambon


1. Rumah Susun Waiheru di Kecamatan Baguala, Kota Ambon, 2. Gedung Maluku City Mall, 3. Masjid di Gunung Malintang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Di samping kerusakan bangunan, goncangan juga menyebabkan monumen patung Leo Leimena rusak. Monumen tersebut berlokasi di Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

BPBB melaporkan satu orang meninggal dunia karena serangan jantung pasca gempa. Korban diduga mengalami serangan jantung setelah kaget dengan goncangan gempa yang dirasakan di Kota Ambon pada IV MMI. Korban meninggal atas nama Ibrahim Bugis yang tinggal di Tantui Kampung Jawa, Kota Ambon.

Baca Juga: Kementerian PUPR menargetkan 90% akses sanitasi layak pada 2024

Gempa sempat menimbulkan kepanikan warga, khususnya mereka yang dirawar di RS GPM Ambon. Merespon kondisi tersebut, BPBD Kota Ambon berinisiasi untuk mendirikan tenda  di sekitar rumah sakit. Upaya lain, BPBD provinsi terus melakukan koordinasi dengan tiga wilayah yang sebelumnya terdampak gempa, yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.

Sebelumnya BMKG melaporkan gempa dengan M 5.1, dengan lokasi 16 km selatan Kairatu-Seram Bagian Barat, 30 km timur laut Ambon. Gempa berkedalaman 10 km. 

Sementara itu, terkait percepatan penanganan darurat bencana di wilayah Provinsi Maluku, BNPB berkoordinasi dengan pemerintah daerah terdampak pada Selasa (12/11) di Kantor Walikota Ambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .