KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemulihan ketenagalistrikan pasca bencana yang menimpa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus ditempuh. Namun, proses pemulihan instalasi listrik yang rusak akibat gempa dan tsunami tersebut diyakini akan memakan waktu yang lama. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Perencanaan Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Syofvie Felienty Roekman. Syofvie bilang, kerusakan instalasi PLN dalam bencana kali ini lebih fatal jika dibandingkan dengan bencana sebelumnya, seperti tsunami di Aceh dan gempa di Lombok. Alasannya, pada bencana kali ini, dari tujuh gardu induk (GI) yang ada, lima diantaranya mengalami kerusakan. Akibat GI yang rusak berjumlah lebih banyak, maka proses pemulihan pun bisa berjalan lebih lama.
Kerusakan listrik di Palu-Donggala lebih fatal dibanding bencana Aceh dan Lombok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemulihan ketenagalistrikan pasca bencana yang menimpa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus ditempuh. Namun, proses pemulihan instalasi listrik yang rusak akibat gempa dan tsunami tersebut diyakini akan memakan waktu yang lama. Hal itu dikemukakan oleh Direktur Perencanaan Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Syofvie Felienty Roekman. Syofvie bilang, kerusakan instalasi PLN dalam bencana kali ini lebih fatal jika dibandingkan dengan bencana sebelumnya, seperti tsunami di Aceh dan gempa di Lombok. Alasannya, pada bencana kali ini, dari tujuh gardu induk (GI) yang ada, lima diantaranya mengalami kerusakan. Akibat GI yang rusak berjumlah lebih banyak, maka proses pemulihan pun bisa berjalan lebih lama.