JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat menegaskan untuk sementara dugaan penyebab jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 akibat kerusakan mesin. Bukan faktor kesalahan manusia (human error). "Kalau saya yakin ini bukan human error, mungkin mesinnya, berdasarkan pengalaman. Kalau eject, tahu ada sesuatu dia meninggalkan, ada emergency," jelasnya, Selasa (15/10). Padahal, berdasarkan standar, pengecekan selalu dilakukan setiap kali pesawat tersebut hendak diterbangkan. "Lengkap sudah, engine-nya dicek. Tapi namanya juga buatan orang,” ujarnya. Terlebih pesawat tersebut relatif baru. Pesawat tempur Hawk 200 buatan Inggris ini masuk dalam jajaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU tahun 1994. Untuk menindaklanjuti penyebab jatuhnya pesawat tersebut, penyelidikan akan dilakukan oleh Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) dari TNI AU. Tentu proses penyelidikan membutuhkan waktu. Imam beralasan penyelidikan mendetail harus dilakukan meliputi instrumen, pengecekan kecepatan dan ketinggian. Penerbangnya juga akan dimintai keterangan untuk informasi yang mendalam. Sebenarnya, pesawat tempur Hawk 200 yang diterbangkan oleh Letda Reza Yori Prasetyo itu tengah persiapan latihan perang Angkasa Yudha yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Oktober 2012 mendatang di Tanjungpandan, Provinsi Bangka Belitung. Di dalam acara tersebut, seluruh alutsista milik TNI AU akan dipamerkan seperti F16, Sukhoi, Hawk dan Hercules. Sebagai informasi, hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Pekanbaru, Riau, pukul 09.47 WIB pagi tadi di dekat permukiman warga. Letda Reza keluar dari pesawat dengan kursi pelontar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kerusakan mesin, mungkin penyebab jatuhnya Hawk
JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat menegaskan untuk sementara dugaan penyebab jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 akibat kerusakan mesin. Bukan faktor kesalahan manusia (human error). "Kalau saya yakin ini bukan human error, mungkin mesinnya, berdasarkan pengalaman. Kalau eject, tahu ada sesuatu dia meninggalkan, ada emergency," jelasnya, Selasa (15/10). Padahal, berdasarkan standar, pengecekan selalu dilakukan setiap kali pesawat tersebut hendak diterbangkan. "Lengkap sudah, engine-nya dicek. Tapi namanya juga buatan orang,” ujarnya. Terlebih pesawat tersebut relatif baru. Pesawat tempur Hawk 200 buatan Inggris ini masuk dalam jajaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU tahun 1994. Untuk menindaklanjuti penyebab jatuhnya pesawat tersebut, penyelidikan akan dilakukan oleh Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) dari TNI AU. Tentu proses penyelidikan membutuhkan waktu. Imam beralasan penyelidikan mendetail harus dilakukan meliputi instrumen, pengecekan kecepatan dan ketinggian. Penerbangnya juga akan dimintai keterangan untuk informasi yang mendalam. Sebenarnya, pesawat tempur Hawk 200 yang diterbangkan oleh Letda Reza Yori Prasetyo itu tengah persiapan latihan perang Angkasa Yudha yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Oktober 2012 mendatang di Tanjungpandan, Provinsi Bangka Belitung. Di dalam acara tersebut, seluruh alutsista milik TNI AU akan dipamerkan seperti F16, Sukhoi, Hawk dan Hercules. Sebagai informasi, hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Pekanbaru, Riau, pukul 09.47 WIB pagi tadi di dekat permukiman warga. Letda Reza keluar dari pesawat dengan kursi pelontar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News