KONTAN.CO.ID - PARIS. Demonstrasi anti-pemerintah yang berujung bentrok terjadi di Paris, Prancis pada Sabtu (8/12). Massa demonstrasi melemparkan proyektil, membakar mobil, serta merusak restoran dan toko-toko. Di sisi lain, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan mengerahkan meriam air untuk memukul mundur massa yang berada di jalan-jalan sekitar Champs Elysees, Paris. Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner, massa demonstrasi di Paris mencapai 10.000 orang, sedangkan di seluruh negeri mencapai 125.000 orang, termasuk di Lyon, Bordeaux, Toulouse, Marseille, dan Grenoble. Akibat bentrokan ini, sebanyak 120 demonstran dan 20 polisi terluka. Polisi menangkap 1.000 orang dan 620 orang di antaranya ada di Paris. Penangkapan itu terjadi setelah para pengunjuk rasa membawa senjata tumpul berupa palu dan tongkat bisbol.
Kerusuhan di Prancis berlanjut, Macron diminta mundur
KONTAN.CO.ID - PARIS. Demonstrasi anti-pemerintah yang berujung bentrok terjadi di Paris, Prancis pada Sabtu (8/12). Massa demonstrasi melemparkan proyektil, membakar mobil, serta merusak restoran dan toko-toko. Di sisi lain, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan mengerahkan meriam air untuk memukul mundur massa yang berada di jalan-jalan sekitar Champs Elysees, Paris. Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner, massa demonstrasi di Paris mencapai 10.000 orang, sedangkan di seluruh negeri mencapai 125.000 orang, termasuk di Lyon, Bordeaux, Toulouse, Marseille, dan Grenoble. Akibat bentrokan ini, sebanyak 120 demonstran dan 20 polisi terluka. Polisi menangkap 1.000 orang dan 620 orang di antaranya ada di Paris. Penangkapan itu terjadi setelah para pengunjuk rasa membawa senjata tumpul berupa palu dan tongkat bisbol.