KONTAN.CO.ID - QUITO. Kerusuhan brutal yang terjadi di sebuah penjara di barat daya Ekuador pada Minggu (9/11/2025) menewaskan sedikitnya 31 narapidana, menurut keterangan dari Badan Penjara Nasional (SNAI).

Menurut SNAI, 27 tahanan di kota pelabuhan Machala, selatan Guayaquil, meninggal akibat asfiksia dan kematian langsung karena gantung diri, meski tidak dijelaskan lebih rinci mengenai kronologi kematian para tahanan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Senin (10/11) Pagi: Brent ke US$64,10 dan WTI ke US$60,25

Persaingan Pasar Ketat, Kinerja Keuangan BELI Masih Solid

Sebelumnya, SNAI melaporkan empat kematian di penjara yang sama dalam insiden terpisah pada hari yang sama, yang berhasil dikendalikan oleh polisi taktis.

Kerusuhan itu dipicu oleh restrukturisasi narapidana di fasilitas keamanan maksimum baru, menurut pernyataan resmi.

Ekuador telah menghadapi gelombang kerusuhan penjara mematikan dalam beberapa tahun terakhir, menewaskan ratusan narapidana.

Pemerintah Presiden Daniel Noboa, yang berjanji mengambil sikap tegas terhadap kejahatan, menyalahkan kekerasan ini pada perkelahian antar-geng yang berebut dominasi dan wilayah.

Pada September lalu, kerusuhan akibat konflik antar-geng di penjara yang sama menewaskan 14 orang dan melukai 14 lainnya.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 0,7% Senin (10/11) Pagi, Dipicu Ekspektasi Suku Bunga The Fed

Beberapa hari kemudian, 17 narapidana tewas dalam kerusuhan penjara lain di kota Esmeraldas, dekat perbatasan dengan Kolombia.

Kekerasan di penjara-penjara Ekuador menjadi sorotan internasional, menekankan tantangan serius pemerintah dalam mengendalikan fasilitas pemasyarakatan dan menekan kekuasaan geng kriminal yang terorganisir.

Selanjutnya: ST015 Mulai Ditawarkan Hari Ini, Cek Besaran Kuponnya

Menarik Dibaca: Terus Menanjak, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Senin 10 November 2025