Kesenjangan Makin Melebar, Kim Jong Un Serukan Revolusi Industri



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah KCNA memberitakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan "revolusi industri" di daerah pedesaan dengan membangun pabrik di seluruh negeri, di tengah kekurangan pangan kronis dan melebarnya kesenjangan ekonomi.

Mengutip Reuters, saat menghadiri upacara peletakan batu pertama pabrik di Kabupaten Songchon, sebelah timur ibu kota Pyongyang, Kim berjanji untuk terus menerapkan "Kebijakan Pembangunan Regional 20×10".

Itu merupakan kebijakan Korea Utara untuk membuka pabrik-pabrik modern di setidaknya 20 daerah terpencil setiap tahunnya, dalam 10 tahun ke depan.


Kebijakan tersebut diungkapkan sebagai inisiatif ekonomi utama Kim pada pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi bulan lalu, yang merupakan parlemen negara tersebut.

“Mendirikan pabrik-pabrik industri regional yang dilengkapi dengan peralatan modern dan jalur produksi di setiap kota dan kabupaten di negara ini dalam 10 tahun ke depan benar-benar merupakan sebuah revolusi besar dengan makna penting yang sangat penting,” kata Kim pada upacara tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Pantau Langsung Uji Coba Rudal Korea Utara

Kim menyerahkan warna resimen pada upacara tersebut kepada unit militer yang baru-baru ini dibentuk untuk melaksanakan inisiatif tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka akan menciptakan era perubahan besar bagi wilayah-wilayah yang berkembang secara radikal.

Kim telah mendorong modernisasi sektor pertanian dan masyarakat pedesaan karena perekonomian Korea Utara sangat bergantung pada pertanian.

Di sisi lain, Kim telah lama bergulat dengan kekurangan pangan di tengah sanksi atas program senjatanya dan dampak musiman dari bencana alam.

Para pembelot Korea Utara melaporkan adanya kesenjangan yang semakin mendalam antara sebagian besar penduduk elit di Pyongyang dan kota-kota besar lainnya, dengan populasi petani di daerah pedesaan.

Baca Juga: Korsel Jalin Hubungan Diplomatik dengan Teman Lama Korut, Negara Manakah?

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pada bulan lalu bahwa kesenjangan ekonomi di antara kedua negara tampaknya semakin melebar dalam segala hal, mulai dari jatah makanan dan perumahan hingga pendidikan serta akses terhadap layanan kesehatan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie