Kesepakatan Investasi Kilang Tuban Ditargetkan Terlaksana Awal Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan kesepakatan investasi Kilang Tuban alias New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban terlaksana pada awal tahun depan.

Direktur Utama PT Pertamina Kilang Internasional Taufik Aditiyawarman mengungkapkan, saat ini Kilang Tuban tengah memasuki tahapan financial advisor. Tahapan ini diperlukan untuk mendukung kepastian pendanaan proyek.

"Diperlukan untuk membuat modeling finansial untuk kilang supaya bankable, marketable," kata Taufik di Jakarta, Selasa (6/6).


Baca Juga: Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Melampaui Target RKAP pada Kuartal I 2023

Taufik menambahkan, di saat bersamaan pihaknya juga mendorong persiapan teknis untuk bisa memulai konstruksi.

Selain itu, pihaknya menargetkan proses Final Investment Decision (FID) atau kepastian investasi bersama Joint Venture (JV) bisa dilaksanakan segera.

"Harus bisa FID-kan proyek ini di kuartal I 2024, harus FID. Itu poin milestone-nya," tegas Taufik.

Selain itu, KPI juga telah merampungkan proses pembebasan lahan untuk Kilang Tuban.

Kontan mencatat, kilang NGRR Tuban adalah proyek kilang petrokimia oleh PRPP yang merupakan perusahaan joint venture antara Pertamina dan Rosneft.

Kilang yang berdiri di atas lahan seluas 840 hektare di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini secara umum terdiri dari total 70 unit dengan 14 unit pengolahan BBM dan 7 unit pengolahan petrokimia, dan sisanya merupakan unit pendukung. Kilang GRR Tuban sendiri ditargetkan dapat menjadi pemimpin industri dengan margin pengolahan tertinggi dibandingkan dengan kilang lain di Asia Tenggara.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Salurkan Renewable Fuel untuk Unit Power Generator Trakindo

Sebagai tambahan, kilang GRR Tuban juga diproyeksikan dapat mengolah minyak mentah berat dan mengandung sulfur tinggi yang secara umum dikenal tidak mudah diolah. 

Selain itu kilang GRR Tuban juga terintegrasi dengan kompleks industri petrokimia yang dapat mengolah material minyak bumi menjadi produk turunan petrokimia seperti styrene, polypropylene, polyethylene, serta produk aromatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .