KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonomi Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang signifikan setelah pengumuman tarif tinggi dari Amerika Serikat (AS). Meski tarif tersebut telah diturunkan melalui negosiasi, hal ini tetap memberikan tekanan pada ekonomi domestik dan bisa berisiko pada daya saing serta lapangan kerja. Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta menyatakan kekhawatirannya tentang pengumuman tarif impor oleh AS yang mencapai 32% AS pada April 2025 lalu. Kebijakan yang merupakan bagian dari Liberation Day Tariffs ini menargetkan lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 mendatang. “Dalam sejarah hubungan dagang Indonesia dengan AS, belum pernah ada tarif setinggi ini dikenakan secara menyeluruh pada komoditas kita,” ujar Achmad yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (16/7). Ia memberikan gambaran bahwa kebijakan ini layaknya pedagang pasar yang tiba-tiba menaikkan harga tiga kali lipat dari harga biasanya.
Kesepakatan Tarif Dagang Indonesia-AS, Ekonom Ini Sebut AS Dapat Keuntungan Ganda
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonomi Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang signifikan setelah pengumuman tarif tinggi dari Amerika Serikat (AS). Meski tarif tersebut telah diturunkan melalui negosiasi, hal ini tetap memberikan tekanan pada ekonomi domestik dan bisa berisiko pada daya saing serta lapangan kerja. Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta menyatakan kekhawatirannya tentang pengumuman tarif impor oleh AS yang mencapai 32% AS pada April 2025 lalu. Kebijakan yang merupakan bagian dari Liberation Day Tariffs ini menargetkan lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 mendatang. “Dalam sejarah hubungan dagang Indonesia dengan AS, belum pernah ada tarif setinggi ini dikenakan secara menyeluruh pada komoditas kita,” ujar Achmad yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (16/7). Ia memberikan gambaran bahwa kebijakan ini layaknya pedagang pasar yang tiba-tiba menaikkan harga tiga kali lipat dari harga biasanya.
TAG: