Kesepakatan tercapai, militer Sudan kembalikan Perdana Menteri Hamdok ke posisinya



KONTAN.CO.ID -  KHARTOUM. Ketua Partai Umma, Fadlallah Burma Nasir mengatakan, militer Sudan berencana mengembalikan Perdana Menteri terguling Abdalla Hamdok ke posisinya setelah terjadinya kerusuhan selama berminggu-minggu dipicu aksi kudeta militer.

Hamdok akan membentuk kabinet teknokrat independen, dan semua tahanan politik akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan antara militer dan partai politik sipil, kata Nasir kepada Reuters, Minggu (21/1), yang menghadiri perundingan yang menghasilkan kesepakatan itu.

Dewan Berdaulat akan mengadakan pertemuan mendesak pada hari Minggu sebelum mengumumkan kesepakatan tersebut, kata seorang sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.


Tidak jelas berapa banyak koalisi sipil Pasukan Kebebasan dan Perubahan yang telah berbagi kekuasaan dengan militer akan menjadi bagian dari kesepakatan itu. Kelompok aktivis yang memimpin protes sejak kudeta menuntut militer keluar dari politik sama sekali.

Baca Juga: Pemimpin militer Sudan: Bukan kudeta, semua ini untuk menghindari perang saudara

Penasihat media pemimpin militer Abdel Fattah al-Burhan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Hamdok ditempatkan di bawah tahanan rumah ketika militer merebut kekuasaan pada 25 Oktober 2021, menggagalkan transisi menuju demokrasi yang disepakati setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir pada 2019.

Militer membubarkan kabinet Hamdok dan menahan sejumlah warga sipil yang memegang posisi teratas di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan yang disepakati dengan militer setelah penggulingan Bashir.

Baca Juga: AS hentikan bantuan ekonomi senilai US$ 700 ke Sudan karena kudeta militer

Editor: Noverius Laoli