SINGAPURA. Indonesia membatalkan kunjungannya ke Singapore Airshow 2014. Namun, ajang kedirgantaraan terbesar di Asia ini tak bisa dipungkiri mencuri perhatian dunia. Eksibisi penerbangan dan pertahanan ini digelar di Changi Exhibition Centre, Selasa (12/2). Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen dan Menteri Transportasi Lui Tuck Yew menggelar acara ini untuk sepekan mendatang. Di hari pertama Singapore Airshow, berbagai perusahaan penerbangan dunia mengantongi transaksi bernilai miliaran dollar, menurut Channelnewsasia. Turkish Airlines misalnya mengumumkan membeli mesin senilai US$ 560 juta untuk 25 pesawat barunya. VietJetAir memborong 63 jet A320 dari Airbus dengan nilai US$ 6,4 miliar. Maskapai penerbangan murah asal Vietnam ini juga sekaligus menandatangani kesepakatan menyewa jet A320. Total, VietJetAir menambah 101 armada Airbus, menjadikan armada Airbusnya lebih banyak 10 kali lipat dibanding 11 jet saat ini. Tak ketinggalan, maskapai pelat merah Myanmar juga telah menandatangani kontrak dengan GE Capital Aviation Services untuk membiayai sewa sepuluh pesawat Boeing. Myanma Airways dan GE tak menyebut nilai transaksi ini, namun diperkirakan mencapai miliaran dollar. Penyelenggara eksibisi Singapore Airshow 2014 mengaku, tak berekspektasi mencatat transaksi sebesar Dubai Airshow yang mencapai US$ 200 miliar. Namun, diharapkan transaksi yang terjadi selama eksibisi ini bisa lebih tinggi 70%-80% dari tahun lalu yang sebesar US$ 31 miliar. Eksibisi dirgantara keempat di Singapura ini melibatkan 1.000 perusahaan dari 47 negara, termasuk 60 dari 100 perusahaan penerbangan terbesar di dunia. Di acara ini terdapat beberapa tamu baru seperti dari grup peserta dari Hong Kong dan Malaysia. Selain itu, peserta baru lainnya adalah Alpha Star Aviation Services dari Arab Saudi, Aero AT (Jiang Su) Aviation Technology dari China, ExecuJet Aviation Group dari Swiss, dan Jetcraft dari Inggris. Sedangkan penampilan atraksi udara dimeriahkan oleh tim dari Singapura, Korea Selatan dan Indonesia. Penampilan Solo akrobatik juga ditampilkan oleh Air Force Royal Australia dan Amerika Serikat.
Keseruan Singapore Airshow 2014 di hari pertama
SINGAPURA. Indonesia membatalkan kunjungannya ke Singapore Airshow 2014. Namun, ajang kedirgantaraan terbesar di Asia ini tak bisa dipungkiri mencuri perhatian dunia. Eksibisi penerbangan dan pertahanan ini digelar di Changi Exhibition Centre, Selasa (12/2). Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen dan Menteri Transportasi Lui Tuck Yew menggelar acara ini untuk sepekan mendatang. Di hari pertama Singapore Airshow, berbagai perusahaan penerbangan dunia mengantongi transaksi bernilai miliaran dollar, menurut Channelnewsasia. Turkish Airlines misalnya mengumumkan membeli mesin senilai US$ 560 juta untuk 25 pesawat barunya. VietJetAir memborong 63 jet A320 dari Airbus dengan nilai US$ 6,4 miliar. Maskapai penerbangan murah asal Vietnam ini juga sekaligus menandatangani kesepakatan menyewa jet A320. Total, VietJetAir menambah 101 armada Airbus, menjadikan armada Airbusnya lebih banyak 10 kali lipat dibanding 11 jet saat ini. Tak ketinggalan, maskapai pelat merah Myanmar juga telah menandatangani kontrak dengan GE Capital Aviation Services untuk membiayai sewa sepuluh pesawat Boeing. Myanma Airways dan GE tak menyebut nilai transaksi ini, namun diperkirakan mencapai miliaran dollar. Penyelenggara eksibisi Singapore Airshow 2014 mengaku, tak berekspektasi mencatat transaksi sebesar Dubai Airshow yang mencapai US$ 200 miliar. Namun, diharapkan transaksi yang terjadi selama eksibisi ini bisa lebih tinggi 70%-80% dari tahun lalu yang sebesar US$ 31 miliar. Eksibisi dirgantara keempat di Singapura ini melibatkan 1.000 perusahaan dari 47 negara, termasuk 60 dari 100 perusahaan penerbangan terbesar di dunia. Di acara ini terdapat beberapa tamu baru seperti dari grup peserta dari Hong Kong dan Malaysia. Selain itu, peserta baru lainnya adalah Alpha Star Aviation Services dari Arab Saudi, Aero AT (Jiang Su) Aviation Technology dari China, ExecuJet Aviation Group dari Swiss, dan Jetcraft dari Inggris. Sedangkan penampilan atraksi udara dimeriahkan oleh tim dari Singapura, Korea Selatan dan Indonesia. Penampilan Solo akrobatik juga ditampilkan oleh Air Force Royal Australia dan Amerika Serikat.