JAKARTA. Keputusan atas nasib proposal pemisahan investasi yang diajukan Grup Bakrie ke Bumi Plc tinggal menghitung hari. Bumi Plc mengumumkan bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) guna mengambil keputusan atas proposal Grup Bakrie pada 4 Desember 2013. Hal itu terungkap dalam pengumuman yang diunggah di situs resmi Bumi Plc, Jumat (8/11). Pada 18 Juli 2013 lalu, anak usaha Bumi Plc, Vallar Investment UK Limited telah menandatangani perjanjian conditional sales and purchase agreement (CSPA) dengan Long Haul Holding Ltd (LHH). Isi CSPA, Vallar sepakat menjual 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke Long Haul senilai US$ 501 juta. Nick von Schirnding, Chief Executive Officer Bumi Plc menegaskan, transaksi ini menguntungkan.
Sebab, nilai jual beli tersebut lebih tinggi 116% dari harga pasar saham BUMI saat ini. "Transaksi ini akan memudahkan kami melangkah lebih baik dengan membentuk perusahaan batubara yang memiliki strategi jelas demi restorasi nilai pemegang saham (Bumi Plc)," kata Schirnding, Jumat (8/11).Grup Bakrie optimistis, bisa memenuhi kebutuhan dana untuk membeli kembali (buyback) saham BUMI. "Dana US$ 278 juta sudah siap sejak Januari 2013," kata Chris Fong, Juru Bicara Grup Bakrie kepada KONTAN. Sayangnya, Chris Fong enggan menjelaskan, sumber dana US$ 278 juta. Sebelumnya, Grup Bakrie sudah membayar US$ 50 juta ke rekening escrow di Deutsche Bank AG, cabang Singapura. Grup Bakrie membutuhkan US$ 278 juta yang harus dicari sendiri untuk merampungkan buyback BUMI. Adapun, sisa dana sebesar US$ 223 juta berasal dari hasil transaksi dengan Grup Borneo.