KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurang dari seminggu Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi perhelatan abar, pertemuan para pemimpin dunia yang tergabung dalam kelompok G20. Menurut Presiden Joko Widodo, pertemuan ini akan dihadiri oleh sekitar 17 pemimpin tertinggi dari negara-negara yang memiliki omzet perekonomian terbesar di dunia. Karena itulah, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan dengan detail agar perhelatan akbar ini bisa terlaksana dengan sukses tanpa kendala berarti.
Salah satu persiapan yang paling penting di luar teknis pertemuan dan perundingan adalah persiapan jaminan keamanan bagi para pemimpin dunia ini. Presiden Jokowi awal pekan ini juga telah melakukan pengecekan langsung kesiapan aparat keamanan untuk menyambut kedatangan para tamu dunia ini. Pemerintah telah mengerahkan sekitar 18.000 pasukan gabungan yang terlibat dalam proses pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.
Baca Juga: Sudah Resmi, Vladimir Putin Tak Akan Hadir di KTT G20 Dari sisi keamanan laut TNI telah mengerahkan sebanyak 13 kapal KRI untuk bersiaga di perairan sekitar Hotel Apurva Kempinski dan kawasan Nusa Dua. Selain itu, sebanyak 15 helikopter yang telah disiapkan, termasuk dua pesawat tempur F16, dua pesawat Sukhoi yakni Sukhoi 27 dan 30 untuk menjaga wilayah udara Bali selama konferensi berlangsung. Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa saat melakukan apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP KTT G20, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022) menyebut, gelar pasukan tersebut agar TNI dan Polri lebih siap memaksimalkan kekuatan bersama untuk kelancaran seluruh rangkaian pengamanan, tanpa potensi ancaman selama berlangsungnya KTT G20 di Bali.
Apel yang diikuti sebanyak 3.700 pasukan TNI dan Polri dan gelar alat utama sistem senjata (alutsista) pendukungnya. Persiapan ini bertujuan cek lapangan kesiapan seluruh satuan tugas di lapangan, yang tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan. Andika memerintahkan semua pasukan yang terlibat harus mengenal medan di titik masing-masing, khususnya ketika ada dinamika saat konferensi. Hal ini mengingat kawasan yang dipergunakan konferensi minim daratan dan dekat dengan perairan. "Semua harus siap dan tidak bergerak di titik masing-masing sampai seluruh kegiatan G20 ini selesai," tandas Panglima TNI di depan seluruh pasukan peserta apel.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Keamanan Siber dalam Perhelatan KTT G20 Panglima memerintahkan semua Satgas, baik pasukan pengamanan di laut, udara dan darat untuk siap di posisi masing-masing, pukul 07.30 WITA, mulai Selasa (8/11/2022). Pengecekan kesiapan satuan pengamanan KTT G20 akan terus dilakukan Andika menyatakan dirinya akan kembali melakukan pemeriksaan kesiapsiagaan seluruh gabungan pasukan TNI dan Polri dua hari menjelang pelaksanaan. Panglima TNI juga memerintahkan agar saat menemukan masalah seperti kekurangan peralatan atau perlengkapan harus langsung segera diatasi. Tujuannya tak lain agar bisa meminimalisir kesalahan sekecil apa pun selama bertugas menjaga keamanan KTT G20 di Bali. Sementara Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh jajaran pengamanan agar memegang perintah Presiden yakni agar semua pasukan menjaga keamanan dengan baik. "Tidak boleh ada letupan sekecil apa pun. Kuncinya adalah soliditas dan sinergisitas TNI dan Polri dikedepankan," kata Kapolri. Turut hadir Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pun menegaskan jika TNI dan Polri harus siap menutup segala celah potensi ancaman sekecil apapun selama berlangsungnya konferensi G20 ini, di Bali.
Baca Juga: Jokowi Akan Gelar Pertemuan Bilateral dengan 18 Pemimpin Dunia Saat KTT G20 Luhut juga mengingatkan perintah Presiden agar tidak ada kesalahan sekecil apa pun. Presiden juga berpesan seluruh kekuatan TNI/Polri harus bersatu padu mengamankan kegiatan ini. "Bagaimana mengamankan tidak ada letusan. Kegiatan ini memang bukan pekerjaan mudah, tetapi juga bukan pekerjaan yang tidak bisa kita lakukan," tegas Luhut. Pada kesempatan tersebut, Luhut menginformasikan ada 16 kepala negara yang sudah memastikan hadir pada KTT G-20 di Bali. Sementara beberapa negara lain, masih menunggu konfirmasi kehadiran. Pada pengamanan ini selain angkatan laut yang mengerahkan kapal perang dan angkatan udara dengan pesawat tempur maupun helikopter, satgas darat mengerahkan kendaraan lapis baja jenis panser Anoa. Kendaraan ini disiagakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para delegasi. Pada gelar apel awal pekan ini , TNI dan Polri mengerahkan 3.700 personel. Mereka tergabung dalam satgas Badan Intelijen Strategis (Bais), satgas pengamanan wilayah (pamwil), satgas VVIP, satgas pasukan khusus, satgas laut, satgas udara, satgas bandara/pelabuhan/instalasi, satgas medis, satgas komunikasi elektronik, satgas penerangan, satgas evakuasi, satgas VVIP, satgas VIP, satgas korps musik, satgas satuan setingkat kompi.
Baca Juga: Listrik di KTT G20 Mencapai 1.422 MW Adapun peralatan tempur yang digelar di lapangan melibatkan tiga angkatan TNI serta tim gabungan lainnya. Yaitu, di antaranya sepeda motor listrik dan mobil listrik, kendaraan Jammer, mobil Chamber, kendaraan operasional Basarnas, smart hunter satgas udara, J-Force Passus Pasukan juga menggelar kesiapan Jihandak Paspampres, Baracuda Polri, kendaraan satwa Paspampres, kendaraan taktis Anoa Paspampres, mobil siaga BPBD Bali. Pada kesempatan lain Luhut Binsar Panjaitan juga menyaksikan simulasi Tactical Floor Game atau TFG. Kegiatan ini merupakan simulasi pengamanan yang dilakukan oleh prajurit militer sehingga aparat keamanan yang bertugas. Tujuannya agar aparat yang bertugas memiliki gambaran mengenai situasi saat KTT G20 berlangsung, serta dapat mengantisipasi berbagai potensi ancaman yang ada. Selain itu dalam rangka persiapan final KTT G20 2022 aparat keamanan secara berurutan melakukan rangkaian latihan dari unsur darat, laut dan udara ditampilkan di atas maket simulasi Tactical Floor Game. "Sebagai senior, saya mengimbau kepada seluruh satuan tugas agar memahami tugasnya masing-masing, siapa berbuat apa, itulah refleksi profesionalisme TNI dan Polri. Semua harus "
all out" menjalankan pekerjaannya sehingga mampu mengamankan gelaran acara berskala dunia dengan lancar dan aman," kata Luhut.
Bagi Luhut, pasukan pengamanan KTT G20 di Bali ini adalah garda terdepan sekaligus salah satu kunci sukses berjalannya sebuah acara. Terlebih pasukan pengamanan VVIP ini yang tugasnya adalah menjamin keamanan dan keselamatan Kepala Negara dan delegasi KTT G20. "Meski saya lihat seluruh mekanisme dan pengamanan yang dijelaskan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah cukup baik dan solid, saya tetap menghimbau kepada semua prajurit gabungan TNI dan Polri bahwa kalian punya posisi yang sama, untuk itu harus saling koordinasi. Jangan ada arogansi, semua harus saling
sharing dan
back up satu sama lain untuk keselamatan semua terlebih lagi untuk keberhasilan jalannya acara," tegas Luhut melalui akun instagramnya beberapa waktu lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar