KONTAN.CO.ID - Jakarta, 31 Mei 2025 – Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan 95.000 km garis pantai, menghadapi ancaman serius terhadap wilayah pesisirnya. Erosi garis pantai yang mencapai 20-30 meter per tahun di beberapa daerah, banjir rob yang semakin sering, dan kerusakan ekosistem mangrove serta terumbu karang telah mengancam kehidupan masyarakat pesisir dan perekonomian daerah. Perubahan iklim memperburuk kondisi ini dengan kenaikan muka air laut 3-8 mm per tahun dan intensitas badai yang meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pembangunan infrastruktur keras seperti tanggul dan pemecah gelombang, hingga restorasi ekosistem alami seperti mangrove dan terumbu karang. Namun, tantangan utama terletak pada tata kelola yang terfragmentasi, tumpang tindih kebijakan, dan tekanan pembangunan yang sering mengabaikan daya dukung lingkungan. Solusi terpadu yang menggabungkan pendekatan teknis, ekologis, dan sosial budaya menjadi kebutuhan mendesak. Untuk lebih membumikan pengertian di atas, National Geographic bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Peduli Bumi mengadakan Community Meet Up di NatGeo Store di Pondok Indah Mall 1 Lantai 1. Community Meet Up ini hadir sebagai sarana untuk bertukar pikiran strategi pengelolaan pesisir berkelanjutan. Dengan menghadirkan perspektif multidisiplin dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan, kita akan membahas inovasi terbaru, berbagi pembelajaran dari praktik terbaik, dan memperkuat kolaborasi untuk melindungi kawasan pesisir sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.
Ketahanan Pesisir Indonesia: Solusi Infrastruktur, Alam dan Perencanaan Berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - Jakarta, 31 Mei 2025 – Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan 95.000 km garis pantai, menghadapi ancaman serius terhadap wilayah pesisirnya. Erosi garis pantai yang mencapai 20-30 meter per tahun di beberapa daerah, banjir rob yang semakin sering, dan kerusakan ekosistem mangrove serta terumbu karang telah mengancam kehidupan masyarakat pesisir dan perekonomian daerah. Perubahan iklim memperburuk kondisi ini dengan kenaikan muka air laut 3-8 mm per tahun dan intensitas badai yang meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pembangunan infrastruktur keras seperti tanggul dan pemecah gelombang, hingga restorasi ekosistem alami seperti mangrove dan terumbu karang. Namun, tantangan utama terletak pada tata kelola yang terfragmentasi, tumpang tindih kebijakan, dan tekanan pembangunan yang sering mengabaikan daya dukung lingkungan. Solusi terpadu yang menggabungkan pendekatan teknis, ekologis, dan sosial budaya menjadi kebutuhan mendesak. Untuk lebih membumikan pengertian di atas, National Geographic bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Peduli Bumi mengadakan Community Meet Up di NatGeo Store di Pondok Indah Mall 1 Lantai 1. Community Meet Up ini hadir sebagai sarana untuk bertukar pikiran strategi pengelolaan pesisir berkelanjutan. Dengan menghadirkan perspektif multidisiplin dari para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan, kita akan membahas inovasi terbaru, berbagi pembelajaran dari praktik terbaik, dan memperkuat kolaborasi untuk melindungi kawasan pesisir sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.
TAG: