Ketahanan rupiah menghadapi sentimen corona diproyeksi teruji hingga Rp 18.000



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ancaman pelemahan ekonomi akibat pandemi corona berpotensi membuat nilai tukar mata uang rupiah lunglai.

Namun, analis dan ekonom memproyeksikan rupiah bisa kembali menguat jika sentimen virus yang sementara ini bisa segera selesai.

Mengutip Bloomberg, Selasa (31/3), rupiah menguat 0,17% ke Rp 16.310 per dollar AS.

Baca Juga: Setelah ditutup menguat, rupiah diprediksi lanjutkan tren positif pada Rabu (1/4)

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, rupiah masih cenderung bergerak melemah. Penyebab pelemahan rupiah tidak lain karena potensi perlambatan ekonomi akibat semua negara kini fokus menangani penyebaran covid-19.

Namun, Ibrahim menilai sentimen virus corona tidak akan terus menjadi perhatian pelaku pasar, karena sentimen ini bersifat sementara.

Salah satu negara yang berhasil kembali bangkit dari tekanan virus corona adalah China. Kebangkitan ekonomi China mulai terlihat dari data manufaktur PMI yang naik ke level 52 di bulan ini dari data sebelumnya yang anjlok di level 35,7.

"Artinya bila virus terselesaikan maka ekonomi negara tersebut akan kembali menggeliat ini terbukti di Tiongkok," kata Ibrahim, Selasa (31/3).

Baca Juga: Rupiah menguat 0,17% ke level Rp 16.310 per dolar AS

Begitupun dengan Indonesia, Ibrahim optimistis fundamental dalam negeri kuat dan cadangan devisa masih terjaga bisa mengembalikan rupiah menguat di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.500 per dollar AS di akhir tahun ini.

Editor: Noverius Laoli