MOMSMONEY.ID - Belakangan ramai diperbincangkan, yuk, ketahui bahaya residu pestisida dalam makanan. Kasus ditemukannya residu pestisida pada anggur Shine Muscat di Thailand menuai kecemasan di masyarakat. Disebut residu kimia tersebut bahaya bagi kesehatan. Nah, sebenarnya seperti apa bahaya residu pestisida dalam makanan?
Baca Juga: Temuan Residu Kimia pada Anggur Shine Muscat di Thailand, Amankah Dikonsumsi? Pestisida memiliki peran utama dalam sektor pertanian untuk melindungi hasil panen dari serangan hama dan meningkatkan produktivitas. Namun, WHO menegaskan pentingnya mengatur dan mengawasi residu pestisida dalam makanan. Mereka menetapkan ambang batas maksimum residu yang aman untuk dikonsumsi manusia. Meskipun bermanfaat, pestisida memiliki sifat toksik yang dapat menimbulkan dampak kesehatan serius bagi manusia. Pestisida dalam makanan bisa menyebabkan efek kesehatan jangka pendek, seperti keracunan, atau efek jangka panjang yang mencakup risiko kanker dan gangguan reproduksi. Risiko ini sangat tinggi bagi mereka yang bersentuhan langsung dengan pestisida, seperti pekerja pertanian atau orang yang menggunakannya di rumah atau kebun.
Baca Juga: Jangan Makan 10 Buah Ini saat Perut Kosong di Pagi Hari, Apa Saja? Ada lebih dari 1.000 jenis pestisida yang digunakan di seluruh dunia, dan masing-masing memiliki efek toksikologi yang berbeda. Pestisida seperti insektisida cenderung lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan herbisida. Meski begitu, dampak pestisida juga dipengaruhi oleh dosis paparan serta cara seseorang terpapar, seperti tertelan, terhirup, atau kontak dengan kulit. Satu hal yang perlu dicatat adalah, tidak ada pestisida yang saat ini diizinkan untuk digunakan dalam makanan di pasar internasional. Ini karena pestisida dapat merusak DNA manusia atau menyebabkan mutasi. Jika terpapar dalam jumlah besar atau berkepanjangan, efek samping serius, termasuk keracunan akut atau risiko kanker, bisa muncul.
Baca Juga: 13 Manfaat Bunga Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Mari Cek di Sini Populasi yang paling rentan terhadap bahaya pestisida adalah mereka yang terlibat langsung dalam penggunaannya, terutama petani yang menyemprotkan pestisida atau orang-orang yang berada di dekat area penyemprotan. Sementara masyarakat umum yang mengonsumsi makanan mengandung residu pestisida biasanya terpapar dalam kadar yang lebih rendah. Untuk melindungi kesehatan masyarakat, WHO menekankan pentingnya menjaga paparan pestisida dalam batas aman. Masyarakat yang menggunakan pestisida harus mengambil langkah-langkah perlindungan, seperti menggunakan sarung tangan dan masker saat bekerja. Selain itu, masyarakat yang tidak terlibat langsung disarankan untuk menjauh dari area penyemprotan hingga beberapa waktu setelah proses tersebut selesai. Konsumen juga dapat mengurangi paparan residu pestisida dengan mengupas dan mencuci buah serta sayuran secara menyeluruh sebelum dikonsumsi. Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko tidak hanya dari pestisida tetapi juga dari bakteri yang mungkin menempel pada makanan.
Nah, itulah ulasan lengkap terkait bahaya residu pestisida dalam makanan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Tonton: Nangka! Buah Lezat dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rezki Wening Hayuningtyas