MOMSMONEY.ID - Istilah Doomscrolling menjadi booming dan digunakan oleh banyak orang untuk menjelaskan fenomena yang melanda hampir semua orang.

Doomscrolling menurut Wikipedia adalah suatu keadaan dimana seseorang tanpa sadar menghabiskan waktunya pada layar ponsel atau laptop untuk mengakses informasi negatif.

Informasi negatif yang diakses pun biasanya datang dari berita-berita terbaru. Biasanya tujuan awal adalah untuk menggali informasi terbaru atau berita terbaru mengenai sebuah bencana alam, kasus kesehatan, atau bahkan hal-hal lainnya.

BAIC Indonesia Resmi Kenalkan BJ30 Hybrid, Kendaraan Bertenaga yang Efisien

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Butterfly Effect, Teori Kekacauan dalam Kehidupan

Disebut sebagai doomscrolling adalah karena hal yang diakses bisa memberikan perasaan tidak tenang dan malah menambah beban pikiran.

Laman Merriam Webster pun menjelaskan bahwa istilah doomscrolling merupakan kecenderungan seseorang untuk mengakses berita yang menyedihkan, mencemaskan, dan membuat pikiran menjadi penuh.

Istilah ini sendiri mulai menjadi trend ketika munculnya virus Covid-19 yang menyita banyak perhatian publik dengan banyaknya informasi mengenai virus ini.

Namun doomscrolling sendiri merupakan istilah yang bisa digunakan pada banyak aspek informasi bukan hanya dari virus maupun kesehatan.

Baca Juga: Casual Dating, Kencan, Tapi Tak Ada Ikatan?

Alasan seseorang melakukan doomscrolling juga beragam. Seperti salah satunya yang dilansir dari laman Very Well Mind, seseorang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan doomscrolling yang dianggap bisa digunakan sebagai tindakan preventif.

Alasan lainnya adalah karena ketakutan berlebih terhadap suatu hal yang terjadi saat ini. Doomscrolling dianggap bisa membantu untuk mengendalikan ketakutan berlebih terhadap kejadian yang mungkin akan terjadi.

Melansir dari laman Health, doomscrolling sebenarnya malah memiliki impact yang beragam. Namun impact seperti merasa cemas, depresi, dan merasa seperti terisolasi adalah impact negatif dari kegiatan doomscrolling.

Hal tersebut terjadi karena terlalu banyak informasi yang diakses yang menyebabkan seseorang menjadi kewalahan. Jawaban dari pertanyaan mengenai sebuah isu atau kejadian pun jika diakses secara berlebihan akan membuat seseorang lebih mudah mengalami kecemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News