Ketegangan AS dan China bakal jadi sentimen utama penggerak IHSG di bulan Juni



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai sentimen negatif dari eksternal mewarnai pasar di awal bulan Juni. Fokus utama bagi pasar global saat ini adalah hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memanas, serta aksi protes terjadi di beberapa negara bagian AS yang berakhir ricuh.

Hingga saat ini, sedikitnya 30 negara bagian AS ikut bagian dalam protes tersebut. Demonstrasi ini terjadi dipicu oleh kematian George Floyd, warga kulit hitam AS, yang disebabkan oleh empat polisi di Minneapolis pada 5 Mei 2020. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, apabila AS tidak mampu meredam dan aksi protes terus meluas, akan muncul kekhawatiran investor akan terguncangnya kembali perekonomian Negeri Paman Sam. 


Baca Juga: Begini dampak ketegangan hubungan AS-China terhadap pergerakan IHSG

"Namun hal ini kami perkirakan pengaruhnya tidak akan besar ke IHSG, yang perlu dicermati bersama adalah memanasnya kembali AS dan Tiongkok," kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/6). 

Apalagi, jika urusannya mengenai persoalan politik di Hongkong. 

Terkait hal itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam risetnya juga menjelaskan bahwa pasar akan mencermati ketegangan antara AS dan China menyusul Kongres China yang menyetujui RUU Keamanan Nasional untuk Hongkong.

"Peluang AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hongkong, ini mungkin akan menjadi perhatian pasar," jelasnya dalam riset, Minggu (31/5). 

Meski demikian, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tidak akan terjadi perubahan kesepakatan terkait perdagangan dengan China, meski ketegangan kedua negara meningkat. Hal ini diprediksi bisa menjadi pemanis di awal pekan. 

Baca Juga: Begini proyeksi analis terhadap pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (2/6)

Herditya lebih lanjut menambahkan, sentimen-sentimen negatif dari global ini akan menyebabkan IHSG cenderung lesu di bulan Juni. Secara teknikal, IHSG diprediksi akan bergerak terkoreksi di level suport 4.400 dan level resisten  4.850. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari