JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor RI di empat bulan pertama tahun ini menunjukkan penurunan di sejumlah negara tujuan. Sepanjang Januari-April 2015, ekspor RI ke Australia terjun paling bebas sampai 50,56% dibanding periode sama tahun lalu. Adakah penurunan ini disebabkan ketegangan hubungan kedua negara bertetangga, setahun terakhir? “Saya tidak yakin bahwa ini ada keterkaitan langsung dengan konflik kita dengan Australia,” ucap Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, ditemui usai diskusi SmartFM, Jakarta, Sabtu (16/5/2015). Namun yang pasti, kata Enny, sebagian besar ekspor RI ke Australia merupakan ekspor produk, dan bukannya ekspor komoditas. “Nah, bagaimana kita mau ekspor ketika kinerja produksi manufaktur kita anjlok?” kata dia.
Ketegangan diplomatik pangkas ekspor ke Australia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor RI di empat bulan pertama tahun ini menunjukkan penurunan di sejumlah negara tujuan. Sepanjang Januari-April 2015, ekspor RI ke Australia terjun paling bebas sampai 50,56% dibanding periode sama tahun lalu. Adakah penurunan ini disebabkan ketegangan hubungan kedua negara bertetangga, setahun terakhir? “Saya tidak yakin bahwa ini ada keterkaitan langsung dengan konflik kita dengan Australia,” ucap Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati, ditemui usai diskusi SmartFM, Jakarta, Sabtu (16/5/2015). Namun yang pasti, kata Enny, sebagian besar ekspor RI ke Australia merupakan ekspor produk, dan bukannya ekspor komoditas. “Nah, bagaimana kita mau ekspor ketika kinerja produksi manufaktur kita anjlok?” kata dia.